Gus Choi: PKB Tak Ada Tanpa PBNU, PKB Tak Ada Tanpa Gus Dur

Berita Tribun. .

Gus Cho mengawali pernyataannya dengan menceritakan dinamika yang terjadi selama menjadi kader PKB.

Ia menegaskan, PBNU turut andil dalam berdirinya PKB

Ia menambahkan, Gus Durr sendiri merupakan cikal bakal PBNU

Maka Gus Choi mengetahui PKB terbentuk karena peran NU dan Gus Duro

“Saya katakan PKB tidak ada tanpa NU. PKB tidak ada tanpa Gus Durr. Jadi PKB tidak akan pernah ada tanpa Gus Durr dan NU,” ujarnya di kantor PBNU di Jakarta, Rabu (7/8). 2024), dikutip dari YouTube TV NU

Gus Choi kemudian menjelaskan, ketika ada partai politik (parpol) yang tidak didukung PBNU, maka mustahil partai politik tersebut berkembang menjadi partai besar.

Ia lantas mencontohkan Partai Umma Jagran (PKU), Partai Nahdlatul Ulama (PNU), dan Partai Jagran Nasional Ulama (PKNU).

Menurut dia, ketiga parpol tersebut akhirnya menjadi partai kecil karena tidak didukung oleh PBNU

“(Ketiga partai gagal) karena tidak didirikan oleh PBNU tetapi hanya oleh NU, sehingga tidak bisa memenuhi tuntutan.

Gus Choi juga menegaskan, jika melihat ketiga tim tersebut, PKB menjadi tim besar saat ini karena dukungan PBNU dan Gus Durr.

Pembentukan PKB dimulai

Gus Choi kemudian menjelaskan, PKB didirikan saat Gus Durr menjabat Ketua Umum PBNU.

Ia mengungkapkan, PKB terbentuk karena adanya desakan orang dalam PBNU untuk membentuk partai politik.

“Ketika Gus Durr menjadi Ketua Umum PBNU, warga NU, politisi NU, aktivis NU mendapat tekanan untuk mempunyai partai sendiri.”

Dikatakannya, NU tetaplah sebuah organisasi keagamaan dan kemasyarakatan, sebagaimana kita ketahui bahwa ‘NU kembali ke Khito’ bukan berarti menjadi partai politik.

Gus Choi kemudian menjelaskan momen berdirinya PKB saat rezim Orde Baru pimpinan presiden kedua Indonesia, Soeharto, runtuh.

Saat itu, kata dia, PBNU telah memberikan tugas kepada beberapa pengurus untuk menyusun rencana, pokok pikiran, dan nama partai politik yang akan dibentuk.

Gus Choi mengatakan, “Jadi surat alokasi dipimpin oleh KH Maruf Amin dan lima (anggotanya). Kemudian dibantu oleh sembilan tim bantuan yang dipimpin oleh Arifin Junadi.”

Gus Choi mengatakan, melalui kelompok inilah lahir Mabda Siasia atau kebijakan di PKB.

Ia mengungkapkan sembilan asas PKB seperti pokok pikiran, asas politik, etika politik, serta visi misi telah dirumuskan.

Tak hanya itu, Gus Choi juga mengungkapkan, partai yang dibentuk turut membantu menarik garis pemisah antara PBNU dan PKB.

Dikatakannya, dari segi hubungan, PBINU tidak memiliki hubungan struktural dengan PKB, melainkan memiliki hubungan sejarah, budaya, dan aspirasi.

“Tapi secara historis itu tidak bisa hilang. Secara kultural, NU punya tradisi keagamaan, pemikiran, perilaku, perilaku, etika, semuanya.”

Gus Choi menjelaskan, maka sangat aspiratif jika gerakan partai yang didirikan NU akan mencerminkan aspirasi NU ketika memperjuangkan gerakan politiknya sendiri di luar NU.

Kemudian, kata Gus Choi, langkah selanjutnya setelah membuat semua kebijakan hingga undang-undang (AD/ART) adalah PBNUE membentuk partai politik bernama PKB.

Pernyataan tersebut dilontarkan lima sesepuh NU yakni Gus Dur, Ilyas Rohiyat, Mustafa Bisri, Muhid Mujadi, Munasir Ali.

Gus Choi mengatakan, “Inilah yang diwakili NU, yang mewakili Nahdlin di seluruh Indonesia. Ini Partai NU (PKB).”

Dalam keterangannya, Gus Choi mengatakan PKB terdaftar di Kementerian Kehakiman (sekarang Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia) untuk memenuhi persyaratan administrasi sebagai partai politik.

Selain itu, syarat administrasi lain yang perlu dipenuhi adalah pengambilan KTP dari 50 anggota PBNU

Gus Choi mengatakan, salah satu dari dua anggota PBNU yang menawarkan PTPU-nya adalah Ketua Umum PBNU saat ini Yusuf Cholil Stakf atau Gus Yahia dan Sekjen PBNU Saifullah Yusuf atau Gus Ipul.

(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *