Laporan jurnalis Tribunnews.com Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menyambut kedatangan Sadghuru, guru yoga dan spiritualitas ternama sekaligus penulis asal India, ke Bali.
Sandiaga, menurut Sadghuru, mengatakan Bali menghadirkan ketenangan dan semangat untuk pemulihan jasmani dan rohani. Maka Sadghuru memilih Bali untuk melakukan perjalanan spiritual sekaligus proses penyembuhan pasca operasi.
Kedatangan Sadghuru memperkuat posisi Bali sebagai destinasi wisata spiritual. Sadghuru dan jajaran Yayasan Isha memilih Bali untuk beristirahat, kata Sandigaga dalam keterangannya, Sabtu (20/4/2024).
Sebagai pendiri Yayasan Isha, Sadghuru telah melakukan perjalanan ke berbagai belahan dunia. Meski demikian, Sadghuru merasa ada yang istimewa dari Bali. Tidak ada destinasi seperti Bali.
Oleh karena itu, Sandiaga secara khusus berpesan kepada masyarakat Bali untuk menjaga dan selalu melestarikan alam, budaya, dan adat istiadat.
“Beliau (Sadghuru) bilang, ngopi dan joget boleh di mana saja, tapi di Bali budayanya tetap dilestarikan. Nah, itu yang dia rasakan,” kata Sandiaga.
Sadghuru dan rombongan dijadwalkan berada di Bali selama kurang lebih seminggu. Ia akan mengunjungi beberapa destinasi wisata antara lain Pura Besakih, Pura Tirta Empul, Pura Durga Kutri, dan mendalami budaya setempat.
Saya berharap (kedatangan Sadghuru) ini bisa lebih menarik kunjungan, terutama dari pengikutnya, karena pengikutnya banyak, baik di India maupun di belahan dunia lain, kata Sandi.
Sadghuru memiliki 12,5 juta pengikut di media sosial Instagram. Sadghuru telah mengajar yoga sejak tahun 1982. Sadghuru selalu menyampaikan kepada murid-muridnya bahwa yoga tidak hanya sebatas meditasi untuk diri sendiri, tetapi juga untuk lingkungan dan masyarakat. Sadghuru juga dikenal sebagai aktivis lingkungan hidup.