Gunung Lewotobi di Flores Meletus, 10 Orang Tewas

Gunung Levotobi Laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) meletus pada Senin pagi (4/11). Pada Senin (4/11), jumlah korban tewas akibat penembakan tersebut bertambah menjadi 10 orang. Menurut detektif, korban tewas telah dievakuasi dari reruntuhan bangunan.

Menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Pusat Mitigasi Bencana Vulkanik dan Geologi (PVMBG) telah menaikkan tingkat aktivitas gunung berapi di Gunung Levotobi Laki dari level III menjadi level IV atau “Peringatan”. Jumlah korban terus meningkat

Kepala Dinas Darurat dan Logistik Kabupaten Flores Timur, Avi Mangota Halan, mengatakan tim penyelamat masih mencari korban yang terjebak di bawah reruntuhan rumah yang roboh.

Selain itu, menurut Freddy Moat Aeng, Direktur Jenderal Badan Penanggulangan Bencana Daerah Flores Timur, para korban kerap terjun dari puncak gunung untuk mencari bangunan mati.

Ledakan terjadi antara Minggu (11/3) pagi hingga Senin (11/4) pagi. Firman Josef, seorang pejabat di stasiun pemantauan gunung berapi, mengatakan beberapa rumah telah terbakar, termasuk sebuah biara biarawan Katolik. Letusannya disertai dengan keluarnya lahar panas, pasir, dan batu. Sekolah terparkir di luar, rumah dan kendaraan warga juga rusak parah. Pemerintah mengumumkan keadaan darurat

Hallan mengatakan, pemerintah menetapkan keadaan darurat di wilayah terdampak hingga 31 Desember 2024. Warga dan wisatawan disarankan untuk tidak mengambil tindakan dalam radius tujuh kilometer (4,3 mil) dari kawah.

“Ada peningkatan aktivitas vulkanik yang signifikan di Gunung Levotobi Laki.”

PVMBG mewaspadai kemungkinan terjadinya banjir lahar akibat hujan dan meminta warga sekitar memakai masker untuk menghindari paparan abu vulkanik.

Gunung di pulau Flores, Indonesia ini mengalami beberapa letusan besar pada Januari 2024, mendorong pihak berwenang menaikkan tingkat kewaspadaan ke tingkat tertinggi dan mengevakuasi sedikitnya 2.000 warga.

Indonesia sering mengalami letusan dan merupakan bagian dari Lingkar Pasifik yang mengalami aktivitas vulkanik dan seismik yang intens.

Pada Mei 2024, ribuan orang dievakuasi dari Kepulauan Sangihe di Sulawesi Utara menyusul letusan gunung berapi Ruang.

Mel/yf (AFP, dpa, AP)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *