Golkar Tidak Khawatir Jatah Kursinya Diambil NasDem, Klaim Bukan Haus Kekuasaan

Wartawan Tribunnews.com Ikman Ibrahim melaporkan

TRIBUNNEWS. Lantas, apakah Kolkar khawatir dengan berkurangnya porsi jabatan menteri?

Ketua TEP Partai Golkar Dave Lacsono mengatakan dia tidak khawatir jika Nastem bergabung dengan pemerintahan baru Prabowo-Kibran.

“Kenapa kau khawatir?” kata Dave saat dikonfirmasi, Jumat (26/4/2024).

Selain itu, kata Dave, Kolker juga menawarkan jasa kepada Prabowo-Cybron. Di sisi lain, pesta yang dilambangkan dengan pohon beringin itu tak melulu soal kekuasaan.

“Kami diangkat atas dasar keyakinan mengabdi, bukan sekadar haus jabatan,” tutupnya.

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Nastem Surya Balo membeberkan alasan jujur ​​Nastem akhirnya mendukung pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raqqa pada Oktober 2024.

Palo mengaku berpikir panjang dan keras sebelum akhirnya memutuskan bergabung dengan Nastem.

“Jawaban jujur? Jujur saja saya sedang memikirkannya. Proses berpikirnya sudah lama saya jalani,” kata Baloh yang menyambangi rumah Prabowo di Ruma Kertanegara IV, Kebayoran, Jakarta Selatan, (25). . / 42024) pada sore hari.

Palo bicara rasionalitas dan integritas, Nastem memutuskan bergabung dengan Prabowo-Kybron. Pasalnya, keputusan bergabung bukan atas permintaannya. 

“Saya berbicara dari kejujuran hati dan pendapat yang saya miliki. Akhir kata – saya tidak bertanya di mana pilihannya. Tapi peluang, motivasi, keinginan, semangat memanggil saya untuk bersama pemerintah. Saya pikir itu lebih baik .”

Oleh karena itu, Paulo meminta semua pihak menghormati keinginan Partai Nastem. Di sisi lain, pemilu merupakan hari yang baik untuk mendukung pemerintah dan tetap menjaga objektivitas.

“Itu pilihan saya. Itu pilihan Nastem. Anda bisa kapan saja menjadi oposisi. Untuk mendukung pemerintah, diperlukan sikap dan hati yang besar, mengedepankan objektivitas, tetap menjaga rasionalitas dan berpikir kritis,” ujarnya.

Paulo juga mengenang bahwa dirinya dan Prabowo sudah saling kenal selama puluhan tahun. Oleh karena itu, keputusan tersebut tak lepas dari kedekatan Gerindra dengan pimpinan umum partai.

“Di antara kita berdua, kita sudah saling mengenal selama 1 tahun, 2 tahun, 5 tahun, 10 tahun. Puluhan perjalanan dan pengertian berarti. Saat kita mencapai usia yang sama, berilah kami di tahun-tahun kelam kesempatan untuk percaya, dan kami ingin negara ini maju. “Kami menyukainya,” tutupnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *