Dilansir reporter Tribunnews.com, Nitis Havaro
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk (GMFI) atau GMF AeroAsia mencatatkan pendapatan perseroan sebesar US$98,58 juta pada kuartal I 2024. Jumlah tersebut melampaui target yang dipatok sebesar 93,58 juta US$ 69 juta .
Demikian sambutan Presiden Direktur GMF Aero Asia Andi Fahrurrozi pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahun Buku 2023, Jumat (28/6/2024).
“Faktanya, kuartal I tahun 2024 menunjukkan beberapa perbaikan positif. Hal ini sangat signifikan, dengan perolehan pendapatan sekitar US$98,58 juta, melebihi ekspektasi yang mereka rencanakan yaitu US$93,69 juta,” kata Andy.
Andy mengatakan, pendapatan perseroan pada kuartal I 2024 didorong oleh beberapa proyek, seperti peremajaan mesin pesawat Garuda Indonesia, serta peremajaan pesawat berbadan lebar Airbus 330 dan A320 milik Citilink.
Selain itu, bekerja di maskapai lain mulai dari Korean Airlines hingga Air Asia membawa beban kerja yang berat.
“Kemudian kelompok ini tidak termasuk dalam kelompok yang melalui perawatan intensif oleh salah satu anggota baru kami dari Amerika,” jelasnya.
Andy juga mengatakan ada peningkatan pendapatan yang signifikan dibandingkan tahun lalu karena adanya kontrak perawatan 8.412 unit helikopter Bell.
“Mungkin di situlah kami akan meningkatkan pendapatan dan laba pada kuartal I 2024. Dan sebenarnya akan lebih baik di akhir tahun,” kata Andy.
Di sisi lain, GMFI menyetujui laporan tahunan tahun fiskal 2023 yang menghasilkan pendapatan operasional sebesar US$ 373,2 juta dan berhasil mencatatkan laba sebesar US$ 20,2 juta.
Andy mengatakan hal tersebut dicapai melalui peningkatan produktivitas, restrukturisasi keuangan dan operasional serta upaya yang baik.
“Hasil operasional dan bisnis tahun 2023 bagus, hal ini merupakan kontribusi dari peningkatan rata-rata nilai kelompok organisasi dengan dan tanpa kelompok,” ujarnya.