TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Calon wakil presiden Gibran Rakabuming Raka mengaku usai tak lagi menjabat sebagai pengurus PDIP, ia kebanjiran tawaran partai politik untuk menjadi kader (parpol).
Penawaran Gibran tidak hanya satu atau dua partai saja, tapi partai banyak dan besar.
“(Penawarannya tidak sedikit), banyak,” kata Gibran dalam pertemuan di Loske Cafe, Senin (20/5/2024), dikutip TribunSolo.
Menurutnya, menjadi bagian dari partai politik itu penting, namun saat ini ia masih berupaya memenuhi tugas Wali Kota Solon sebelum menduduki jabatan terakhir sebagai presiden.
Dia meminta semua pihak menunggu dan keputusannya akan tepat.
“Tunggu kemana arahnya.” Memang penting, tapi yang lebih penting adalah kepercayaan masyarakat,” jelasnya.
Selain itu, calon presiden, Prabowo Subianto, memintanya untuk memenuhi perannya sebagai Mayor Solo.
Meski demikian, dia tidak menampik kendaraan partai tersebut akan digunakan selama 2-3 tahun.
“Kalau saya santai saja. Kami kembali menjalankan tugas Wali Kota Solo. Dan ini juga perintah presiden yang dilantik. Kami hanya menjalankan tugas saja,” ucapnya. Kembali ke KTA.
Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan Gibran mengembalikan kartu tanda anggota (KTA) PDIP dan yang bersangkutan pamit.
“Iya begitu. Iya DPC PDI Perjuangan Kota Surakarta sudah mapan karena Mas Gibran menerima KTA dari DPC Kota Surakarta, jadi sudah tidak lagi menjadi anggota PDI Perjuangan sejak pamit,” kata Hasto. di Denpasar, Bali pada Sabtu (4/11/2024).
Menurut dia, setelah Gibran pamit, dalam undang-undang disebutkan calon presiden dan calon wakil presiden diajukan oleh partai politik atau gabungan partai politik.
Berbeda dengan UU Parpol, jadi otomatis kalau ada yang dicalonkan partai lain, KTA-nya tidak bisa otomatis digandakan, kata Hasto.
Hasto juga membenarkan siapa pun yang dilarang menjadi anggota dua partai politik, termasuk Presiden RI Joko Widodo alias Gibran, putra sulung Jokowi.
“Benarkah karena kamu anak pangeran, boleh punya tiga KTA? Ini tidak boleh, ini undang-undang, ini konstitusi. Jadi penerimaanmu sah,” ujarnya. Tunggu undangan PDIP
Gibran belum bisa memastikan apakah PDI Perjuangan akan menghadiri kerja sama nasional pada 24-26 mendatang. Mei 2024 di Ancol, Batavia Utara.
Sekali lagi dia berjanji akan datang bila dipanggil.
“Sampai jumpa lagi, oke?” Apakah undangannya datang atau tidak? Insya Allah undangannya akan datang,” jelasnya.
Sementara itu, ia mengaku tidak tahu menahu soal ayahnya, Presiden Jokowi, yang tidak diundang.
“Aku tidak tahu.” Tanya saja ke teman PDIP,” ucapnya. Masuk PDIP
Gibran sempat menolak bergabung dengan partai tersebut, namun pada 2019 ia mendatangi kantor DPC PDI-P di wilayah Solon, Brengosan.
Gibran memutuskan menjadi sukarelawan sebagai kader partai politik berlambang banteng moncong putih.
Gibran langsung direkrut oleh PDI-P Cabang Banjarsar di Kantor Presiden Joko Santoso.
Tak hanya saat pendaftaran anggota, Gibran juga menanyakan formulir nominasi utama. Menjadi Solo yang Lebih Hebat
Pasangan Gibran Rakabuming Raka-Teguh Prakosa resmi dilantik menjadi Wali Kota dan Wakil Wali Kota Solon pada Pilkada 2020.
Keputusan ini diambil dalam rapat pleno terbuka Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada 21 Januari 2021 di Belhotel Swiss.
Protokol pencalonan wali kota dan wakil wali kota terpilih Pilkada Solo 2020 dibacakan Ketua KPU Solo Nurul Sutarti.
Penetapan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka dan Teguh Prakosa untuk Pilkada 2020, kata Nurul.
Nurul mengatakan, pihaknya akan menyampaikan surat kepada DPRD Presiden Solo usulan pelantikan kedua pejabat terpilih tersebut untuk diteruskan ke Menteri Dalam Negeri melalui presiden.
“Iya, besok kami akan berikan surat berisi catatan pengangkatan, salinan perintah, dan perintah ringkasan penghitungan Pilwalkot kemarin,” ujarnya.
Rapat paripurna penetapan kedua pemilih tersebut dihadiri pasangan Gibran-Teguh, perwakilan pasangan calon pasangan Bajo, partai politik pengusung, Ketua Bawaslu, DPRD, Forkopimda, dan Kesbangpol.