Gibran Batal, Bobby Dapat Tanda Kehormatan Satyalancana dari Presiden Jokowi, Apa Artinya?

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang diwakili Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menyerahkan Medali Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha kepada 14 tokoh terkemuka daerah.

Di antara 14 kepala daerah tersebut adalah Wali Kota Medan, menantu Presiden Jokowi Bobby Nasution.

Sebelumnya diberitakan, Wali Kota Solo, putra sulung Presiden Jokowi Gibran Rakabuming Raka, juga akan menerima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha hari ini (25/4).

Namun Gibran tidak terlihat dalam acara tersebut.

Menurut Tribun, Bobby menghadiri acara serah terima Satyalancana yang bertepatan dengan peringatan Hari Kemerdekaan Daerah (Otoda) XXVIII.

Ia tampil mengenakan jas hitam dan topi hitam.

Upacara yang dipimpin Menteri Dalam Negeri itu hanya dihadiri 14 pimpinan daerah yang dinilai berprestasi.

Ke-14 pemimpin daerah tersebut adalah:

– Gubernur Jawa Timur 2019-2024, Khofifah Indar Parawansa- Bupati Sumedang 2018-2023, Ahmad Munir- Bupati Kulonprogo 2017-2022, Sutedjo- Bupati Wonogiri 2021-sekarang, Joko Sutopowandan Hadir Banogiri – Bupati Bojonegoro 2018-2023 , Anna Mu’awanah- Bupati Badung 2021-2024, I Nyoman Giri Prasta- Bupati Konawe 208-2023, Kery Saiful Konggoasa- Wali Kota Medan 2021-sekarang, Wali Kota Nabby 222019 Bima Arya – Gubernur Serang 2018-2023 , Syafrudin- Bupati Hulu Sungai Selatan 2018-2023, Achmad Fikry-Walikota Denpasar 2021-sekarang, I Gusti Ngurah Jaya Negarahy-20 Walikota Sura1abayas Ca

Sekadar informasi, acara penganugerahan Satyalancana ditunda karena hujan deras.

Sedangkan menurut rencana awal, acara tersebut dijadwalkan berlangsung pada pukul 07.30 WIB dan diundur menjadi pukul 08.30 WIB.

Peringatan Hari Kemerdekaan (Otoda) XXVIII digelar di Taman Surya, Surabaya pada Kamis (25/4) dini hari.

Pj Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian memperingati Autoda 2024 di Surabaya dengan mengusung tema “Kemandirian, Keberlanjutan Pertumbuhan Ekonomi dan Penyehatan Lingkungan”. Dari Surabaya, Eri Cahyadi, Wali Kota Medan Bobby Nasution dan 12 pimpinan daerah se-Indonesia menerima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha.

Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menyerahkan penghargaan tersebut kepada Presiden RI Joko Widodo atas nama Presiden RI. kata Tito Karnavian.

“Saya berharap penghargaan ini benar-benar menambah rasa percaya diri rekan-rekan untuk berkompetisi secara efektif,” ujarnya. Kepada pemerintah (Pemkot) Surabaya bersama 28 pemerintah daerah (Pemda) lainnya di Indonesia.

Beasiswa tersebut berdasarkan hasil Penilaian Kinerja Pemerintah Daerah (EPPD) tahun 2023.

Mendagri Tito memastikan evaluasi Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha dan syaratnya bagi pemerintah daerah tidak dilakukan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) sendiri.

Namun hal ini berlaku untuk seluruh unsur delegasi parlemen, termasuk Sekretaris Militer yang juga menyelidiki dan memantau pihak luar lainnya, profesor, universitas, dan lembaga internasional besar di Indonesia yang tidak bisa diintervensi,” ujarnya. Oleh karena itu, Tito menekankan, pemerintah daerah dan pemimpin daerah yang mendapat penghargaan patut berbangga. Sebab, penghargaan ini bukan berdasarkan penilaian Kementerian Dalam Negeri, melainkan tim perwakilan yang mengurusinya. Rekan-rekan yang direkrut dalam sambutannya, Menteri Dalam Negeri Tito mengatakan, setelah 28 tahun otonomi wilayah ini sangat efektif. Baik itu dalam bentuk peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM), peningkatan sumber daya fiskal daerah (PAD) dan kapasitas fiskal daerah” bagi daerah otonom baru yang telah berhasil meningkatkan PAD dan kapasitas fiskal, saya berharap peningkatan tersebut dapat dimanfaatkan untuk pengembangan program kesejahteraan masyarakat untuk meningkatkan IPM, mengurangi kemiskinan, meningkatkan kerjasama dan meningkatkan infrastruktur, dll. Di akhir pesannya, Tito berharap pemerintah daerah Seluruh Indonesia menikmati Otoda ke-28 tahun 2024.

Ia berharap seluruh pemerintah daerah mampu bekerja dengan baik untuk mencapai tujuan bersama yaitu kesejahteraan masyarakat.

“Kita nikmati saja pelaksanaan dan peringatan HUT Kemerdekaan di daerah. Mari kita berbuat lebih baik dan mengambil tindakan positif untuk Indonesia yang lebih baik,” ujarnya.

Sebelumnya, Presiden RI buka suara terkait kabar Presiden Jokowi akan menyerahkan medali kepada Gibran dan Bobby Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha.

Namun, Pj Deputi Direktur Perjanjian Informasi dan Komunikasi Sekretariat Presiden Yusuf Permana mengatakan Presiden Jokowi tidak melakukan kunjungan resmi ke Surabaya pada Kamis.

Presiden tidak ada agenda kunjungan resminya ke Surabaya, kata Yusuf, Rabu (23/4).

Sebelumnya, Pemerintah Kota Surabaya melalui situs Pemerintah Kota Surabaya menyatakan Presiden Jokowi akan menyerahkan Penghargaan Satyalencana kepada putra sulungnya, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka, dan salah satu menantu kota itu. Walikota. Dari Medan, Bobby Nasution di Surabaya.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan, selain upacara, peringatan Hari Kemerdekaan Nasional 2024 juga akan dimeriahkan dengan penyerahan medali Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha kepada tokoh-tokoh daerah.

Dikutip dari berbagai sumber, lambang pengabdian kepada Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha tertuang dalam PP Nomor 35 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2009 tentang Gelar Jabatan Satyalancana dan Tanda Kehormatan di Bawah bintang bulat.

Satyalancana sendiri terbagi menjadi sipil dan militer. Saat ini Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha menjadi simbol penghormatan masyarakat sipil Satyalancana.

Laporan dari situs resmi Satyalancana Sekretariat Kementerian Negara Republik Indonesia dengan pita kurang baik. Penghargaan tersebut berdasarkan keputusan presiden.

Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha diberikan khusus kepada pengelola lokal. Secara khusus, dari situs Sekretaris Negara Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha, para pengelola pemerintah daerah diberi penghargaan atas kerja atau prestasinya yang luar biasa di pemerintah daerah berdasarkan hasil evaluasi kerja yang dilakukan di pemerintah daerah. (Jaringan Tribun / Yuda).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *