Geram Netanyahu Ogah Sepakati Gencatan Senjata, Serikat Buruh Histadrut Gelar Mogok Nasional

TRIBUNNEWS.COM – Gelombang protes masyarakat Israel terhadap pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu semakin intensif pada Minggu (9 Januari 2024).

Minggu pagi dini hari, Pasukan Pertahanan Israel mengumumkan bahwa Hersh Goldberg-Pohling yang berusia 23 tahun, Eden Yerushami yang berusia 24 tahun, Ori Danino yang berusia 25 tahun, Alex Loba yang berusia 32 tahun Kemarahan publik atas kematian November , Camelli Gat, 40, dan Almog Salusi, 27, sangat intens.

Enam warga Israel yang ditangkap oleh Hamas ditemukan di terowongan bawah tanah di Gaza selatan dengan tanda-tanda luka tembak, menurut hasil otopsi awal.

Berita tentang penemuan mayat enam sandera membuat mereka marah dan turun ke jalan. Pemerintahan Netanyahu menyebutnya sebagai tragedi dan dituduh menghalangi pembangunan pemukiman.

Arnon Bar-David, presiden Histadrut, juga ikut merasakan kemarahan warga Israel.

Bar-David mengumumkan pemogokan umum pada Minggu sore menyusul protes besar-besaran terhadap pemerintahan Netanyahu.

Bar-David mengatakan ini adalah rencana protes karena kegagalan pemerintah melepaskan sandera yang ditahan di Gaza.

“Sekarang kita punya kantong jenazah, bukan perjanjian damai. Kesimpulannya hanya melalui mediasi kita bisa memindahkan mereka yang perlu dipindahkan,” tegasnya.

Usai berbicara dengan beberapa pejabat terkait pertahanan Negara Israel, Bar-David pun sepakat bahwa kesepakatan gencatan senjata belum tercapai karena Netanyahu tetap mengedepankan “pertimbangan politik”.

Bar-David menilai sikap arogan Netanyahu menyebabkan polarisasi politik dan memecah belah bangsa Israel.

“Kami bukan lagi satu negara; kami telah menjadi musuh antar kubu, dan negara Israel perlu segera dikembalikan ke keadaan semula,” kritik Bar-David.

Untuk itu, Bardevi juga meminta seluruh lapisan masyarakat turun ke jalan untuk memprotes pemerintahan Netanyahu.

Mustahil untuk berdiam diri menghadapi tangisan anak-anak yang dibunuh di terowongan Gaza. “Itu tidak pantas,” jelasnya usai bertemu dengan perwakilan Forum Investasi Israel.

Terkait durasi aksi mogok massal, Bar-David mengatakan aksi rencananya akan dimulai pada Senin (2/9/2024) pukul 06.00.

“Saya menyerukan kepada rakyat Israel untuk turun ke jalan malam ini (Minggu, 1 September 2024) dan agar semua orang bergabung dalam pemogokan besok,” katanya dalam konferensi pers di Lapangan Penyanderaan Tel Aviv.

Seruan Histadrut untuk melakukan pemogokan massal membuat marah Menteri Bezalai Smotrich, yang kemudian menjadi pemodal sayap kanan.

Smotrich menyebut unjuk rasa itu ilegal dan mengatakan Histadrut telah menjadi prajurit Hamas.

Meskipun ada kritik dari menteri keuangan, usulan Histadrut diterima sebagai pukulan telak oleh Forum Bisnis Israel, yang mewakili sebagian besar pekerja sektor swasta di 200 perusahaan terbesar di negara tersebut.

Selain itu, pemimpin oposisi Yair Lapid juga menyampaikan apresiasi atas langkah Histadrut yang menggelar mogok kerja besar-besaran.

“Tak seorang pun di Israel dapat menanggung kehancuran tanah ini,” kata Lapid Yar.

(Tribunnews.com/Bobby)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *