TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Untuk mengoptimalkan wakaf tunai berbasis masjid dan pemanfaatannya, diperlukan kerja sama antara Badan Kesejahteraan Masjid (BKM) dan Badan Wakaf Indonesia (BWI).
Direktur Jenderal Bimbingan Islam Kementerian Agama (Kemenag), Kamaruddin Amin mengatakan, mekanisme tersebut merupakan kelanjutan kerja sama melalui jaringan BKM yang sudah mencakup 25.898 titik di Indonesia.
“Hal ini untuk memastikan adanya endowment fund untuk masjid yang juga akan dikembalikan oleh Maukuf Alaih ke masjid tersebut. Ketika seluruh masjid di Indonesia dilengkapi dengan QRIS sebagai wadah Wakaf, maka akan sangat baik jika dana yang terkumpul dapat dimanfaatkan,” kata Kamaruddin dalam keterangannya, Kamis (18/7/2024).
Dirjen mengatakan, ASN Gerakan Wakaf Indonesia mengajak berbagai elemen masyarakat untuk berdonasi melalui Wakaf, antara lain politisi, aktris, calon pengantin, konselor, dan kepala sekolah.
Sebagai langkah awal, lanjutnya, di penghujung acara, pihaknya meminta peserta untuk berwakaf dengan nominal puluhan hingga ratusan ribu rupee.
“Ini tentang mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia,” tutupnya.
Diketahui, Wakil Menteri Agama Saiful Rahmat Dasuki membuka resmi lokakarya yang berlangsung Rabu hingga Jumat (17-19 Juli 2024).
Kegiatan tersebut dihadiri oleh 400 orang yang meliputi perwakilan BKM Pusat, BKM Provinsi dan BKM Kabupaten/Kota, serta mitra masjid seperti Ormas, BWI, Unicef, BSI dan lain-lain.
“Pihak-pihak terkait akan bekerja sama untuk meningkatkan edukasi masyarakat tentang potensi, manfaat dan fungsi wakaf uang, khususnya pada komunitas Takmir dan Masjid. Juga dalam penghimpunan dan optimalisasi wakaf tunai,” kata Kamaruddin.