Genjot Produksi Migas Nasional, Pemahaman Manajemen Risiko Dinilai Penting Diperbarui

Laporan Jurnalis Tribunnews.com Reza Deni

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Manajer internal Satuan Tugas Khusus Migas (SKK) Eko Indra Heri mengatakan SKK Migas mempunyai rencana luar biasa untuk meningkatkan produksi minyak dan gas (migas) dengan meningkatkannya melalui strategi YEI Plan 4.0.

“Arahan Menteri ESDM kemarin dalam rapat yang juga diundang oleh SKK Migas adalah untuk meningkatkan produksi dan lift migas,” kata Eko saat menjadi pembicara utama pada sesi pembagian dan manajemen risiko SKK Migas tahun 2024. pidatonya, Rabu (21/8/2024).

Eko juga meminta para pejabat SKK Migas belajar memahami bahwa apa yang mereka lakukan berbahaya.

“Jika manajemen risiko tidak diperbaiki maka akan menjadi kurang relevan dengan situasi saat ini,” ujarnya.

Eko juga menjelaskan peran yang harus dilakukan dalam penanggulangan bencana seperti yang diinstruksikan Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto.

Peran tersebut antara lain membantu pemilik risiko dalam menerapkan manajemen risiko di setiap divisi/kantor perwakilan, serta menjalankan aktivitas untuk meningkatkan budaya risiko.

“Menyelenggarakan kegiatan penilaian risiko dan menyiapkan rencana penanganan dan mitigasi risiko untuk setiap layanan, serta menyelenggarakan kegiatan pemantauan risiko dan memperbarui catatan setiap kantor/perwakilan,” ujarnya.

Ia berharap para ahli risiko dapat bangga menjadi agen perubahan dalam penerapan manajemen risiko di SKK Migas.

“Manajer risiko juga harus secara aktif mendorong budaya kesadaran risiko dalam operasionalnya, mengembangkan keterampilan dalam menyusun rencana pengurangan risiko, dan selalu menjaga komunikasi dan kerja sama yang efektif untuk meningkatkan efektivitas manajemen,” ujarnya.

Eko juga menyebutkan, penanggulangan bencana merupakan garda terdepan dalam penanggulangan dan pendeteksian bencana.

Sementara itu, Kepala Penasihat dan Koordinator Manajemen Risiko SKK Migas Arief Sukma mengatakan, selama perjalanannya, SKK Migas mendapatkan pengalaman yang luar biasa.

“Ada yang bisa dikendalikan dan ada yang tidak bisa dikendalikan. Manajemen risiko telah dilakukan sejak tahun 2015 dan instruksi Manajemen Risiko SKK Migas ditegaskan hingga saat ini,” ujarnya.

Seluruh kepala divisi dan perwakilan 33 fungsi SKK Migas hadir dalam sharing session tersebut.

Arief mengatakan, kekuatan 22 tahun pengelolaan Hulu Migas adalah upaya mendorong perubahan pola pikir sistem yang dibuktikan dengan masuknya semangat baru dalam manajemen risiko di lingkungan SKK Migas.

“Manajemen risiko tidak hanya memberikan nilai tambah, tetapi nilai nyata bagi organisasi,” ujarnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *