TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – PT Bank per Economian Rakyat (BPR) Tata Asia dan PT Fidac Innovation Technology berkolaborasi dalam penanganan pinjaman, sebagai upaya meningkatkan perekonomian masyarakat.
BPR Tata Asia Bima Komisaris Utama Bima Haria Wibisana mengatakan BPR Tata Asia dan PT Fidac Innovation Technology bekerja sama untuk meningkatkan layanan keuangan berbasis solusi dan inovatif bagi masyarakat di seluruh Indonesia.
“Kami sangat optimis terhadap kemungkinan kemitraan ini dapat mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia yang inklusif dan berkelanjutan,” kata Bima, ditulis Minggu (30/6/2024).
Direktur Utama PT Fidac Innovation Technology, Harry Fardan Zaini mengatakan, kemitraan ini akan memperkuat kemampuan DUMI dalam memenuhi kebutuhan keuangan masyarakat sesuai aturan dan instruksi Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Terdapat perjanjian kemitraan antara BPR Tata Asia dan Fidac Innovation Technology untuk mencapai tujuan bersama dalam memberikan pinjaman kepada masyarakat.
Perjanjian tersebut memungkinkan Fidac Innovation Technology sebagai fasilitator Fintech P2P Lending hanya sebatas peraturan LPBBTI.
Saat ini BPR Tata Asia terikat dengan peraturan industri perbankan sehingga kerjasama tersebut saling melengkapi dalam melaksanakan bisnis bersama dengan berpedoman pada kedua peraturan tersebut.
Direktur Utama BPR Tata Asia Dodi Frandy menjelaskan konteks kemitraan ini memang fokus pada penerapan praktik pengelolaan perusahaan terbaik dan memastikan kepatuhan terhadap standar kepatuhan yang sesuai.
Hingga semester I tahun 2024, layanan DUMI telah tersedia di 31 wilayah dari total 38 negara bagian di seluruh Indonesia.