Genjot Investasi Hulu Migas, Menteri ESDM Janjikan Insentif ke Calon Investor

Laporan dari Ismoyo dari Tribunnews.com

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan pemerintah terus berupaya meningkatkan investasi di sektor hulu migas.

Hal ini harus dilakukan sesuai dengan kebutuhan energi yang semakin meningkat dan diharapkan produksinya mampu memenuhi kebutuhan energi nasional.

Saat ini, pemerintah mendorong eksplorasi migas yang dilakukan oleh perusahaan migas atau Kontraktor Ventura Bersama (JNC) untuk mencapai ketahanan energi nasional.

Arifin Tasrif mengatakan, pemerintah saat ini terus menawarkan blok-blok potensial migas dengan insentif bagi pelaku usaha yang berinvestasi di sektor migas.

Contoh insentif yang ditawarkan antara lain keringanan pajak dan ketentuan yang lebih menarik.

“Mulai tahun ini, pemerintah Indonesia akan mendorong penambahan lapangan migas baru setiap tahunnya,” kata Arifin dalam konferensi Indonesia Petroleum Association, Selasa (13/5/2024).

“Kami akan memberikan sejumlah fasilitas perpajakan dan insentif bagi perusahaan-perusahaan kelas atas untuk memberikan iklim investasi yang menarik bagi investor yang peduli dengan aspek ekonomi pengembangan minyak dan gas.”

Namun, meskipun peningkatan eksplorasi dan produksi minyak dan gas telah digalakkan, akses terhadap energi ramah lingkungan tetap menjadi fokus pemerintah.

Menurut Arifi, dunia menghadapi tren baru dalam adaptasi penggunaan energi bersih dan energi terbarukan. Industri hulu migas juga perlu memanfaatkan tren ini.

Bagi Indonesia, ketersediaan gas bumi dapat menjadi solusi penyediaan energi bersih untuk mencapai tujuan Net Zero Emission.

Selain itu, perusahaan hulu migas harus menerapkan strategi penurunan emisi untuk menjawab tantangan energi bersih di masa depan. Menggunakan teknologi seperti Carbon Capture Storage.

Pemerintah telah menerbitkan dua peraturan untuk mendukung pengembangan teknologi ini.

Seperti diketahui, saat ini terdapat 15 proyek penyerapan karbon dengan total kapasitas hingga 500 gigaton CO2.

Arifin mengatakan, rencana dan proyek hulu migas tersebut akan terlaksana atas kerja sama semua pihak.

“Meningkatkan kerja sama dan kolaborasi sangat penting untuk menjawab tantangan yang dihadapi industri hulu migas, yaitu memenuhi kebutuhan energi sekaligus mengurangi emisi.”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *