Laporan jurnalis Tribunnews.com Eko Sutryanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Indonesia masih menghadapi banyak tantangan di bidang pendidikan, seperti akses terhadap pendidikan. Khususnya di daerah 3T atau tergolong daerah tertinggal, perbatasan dan terpencil.
“Memberikan akses terhadap pendidikan, khususnya di sektor 3T, tidak hanya menjadi fungsi negara, generasi terpelajar juga harus berperan,” kata Rovito Hoetomo Thohir, Ketua Umum Forum Akhlaq Indonesia, dalam keterangan tertulisnya, Sabtu. (7/9). /2024).
Hal ini mendorong FAI dengan Mahaka Bogor.
FAI sendiri merupakan platform yang dipimpin oleh Menteri BUMN Erik Thohir untuk generasi muda Indonesia yang berlatar belakang bisnis, profesional, dan aktivis.
Dikatakannya, program FAI merupakan bagian dari komitmen untuk berpartisipasi menjadi tuan rumah Indonesia Emas 2045 dan bertujuan untuk memotivasi lebih banyak tempat untuk beraktivitas serta memberikan akses pendidikan yang lebih baik bagi banyak anak di Indonesia.
“Kegiatan seperti ini tidak hanya berhenti di satu bidang saja, tapi berlanjut ke bidang lain seperti kesehatan dan lingkungan untuk masa depan yang lebih baik,” ujarnya.
Ditambahkannya, kegiatan pengabdian FAI selanjutnya akan dilaksanakan di Jakarta sebagai penutup rangkaian kegiatan tahun ini dan akan terus berlanjut pada tahun-tahun mendatang.
Tentang Program Pengabdian FAI Bab #1: Sesi pelatihan kedua, ketua program La Odey menyampaikan bahwa materi yang diajarkan masih sama seperti sebelumnya berupa pengetahuan kebangsaan, bahasa asing, teknologi, matematika dan etika.
“Yang membedakan hanya kondisi sekolahnya, guru di sini hanya ada 4 orang, untuk siswa sekitar 250 orang gurunya semuanya lulusan.
Katanya, “Setelah lulus SMA, dia mengajar dan mengabdi tanpa sepeser pun.”
Selain kualitas gurunya, akses menuju sekolah tersebut masih sangat sulit karena dibutuhkan waktu sekitar 45 menit dari kota untuk mencapai desa ini, tambah La Ode.