Gempa Terkini M 5,5 Guncang Bolaang Mongondow, Sulut, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

TRIBUNNEWS.COM – Terkini, gempa berkekuatan magnitudo (M) 5,5 terjadi di Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong), Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) pada Senin (13/5/2024).

Menurut informasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa yang terjadi pada pukul 07.28 WIB tidak berpotensi tsunami.

Gempa terletak 7 km barat laut, Lolak, Bolaang, Sulawesi Utara pada kedalaman 259 km.

“#Gempa Mag:5.5, 13-Mei-2024 07:28:15WIB, Lok:0.91N, 123.95E (7 km Barat Laut LOLAK-BOLMONG-SULUT), Kdlmn:259 Km #BMKG.”

Disclaimer: Informasi ini berdasarkan kecepatan, sehingga hasil pengolahan data belum stabil dan dapat berubah seiring dengan selesainya data, tulis BMKG, Senin.

Sebelumnya, dalam akun Twitter resmi BMKG diberitakan gempa berkekuatan M5,8 mengguncang Bolaang, Sulawesi Utara.

Tak lama kemudian, BMKG kembali mengupdate magnitudo gempa di Bolaang.

“#Gempa Mag: 5.8, 13-Mei-24 ​​07:28:15 WIB, Loc: 0.91 N, 123.95 E (7 km Barat Laut LOLAK-BOLMONG-SULUT), Kdlmn: 259 Km, tanpa potensi tsunami #BMKG” memuat @ informasi sebelumnya tentang BMKG. skala gempa MMI

Sekadar informasi, skala MMI (Modified Mercalli Intensity) merupakan satuan untuk mengukur kekuatan gempa.

Skala Mercalli dibagi menjadi 12 pecahan berdasarkan informasi dari masyarakat yang selamat dari gempa dan juga mengamati serta membandingkan tingkat kerusakan akibat gempa.

Saya MMI

Getarannya tidak dirasakan kecuali dalam keadaan luar biasa oleh sebagian orang

II MMI

Getaran dirasakan banyak orang, benda-benda ringan bergelantungan bergoyang.

III MMI

Suasananya terasa seperti di rumah sendiri. Saya merasakan guncangan seperti ada truk yang lewat.

IV MMI

Siang hari terdengar banyak orang di dalam, di luar banyak orang, memecahkan keramik, menggedor jendela/pintu, dan menggedor tembok.

DI MMI

Getarannya dirasakan hampir seluruh warga, banyak warga yang terbangun, periuk pecah, barang terlempar, tiang dan benda besar serasa bergoyang, lonceng pendello sempat berhenti.

VI MMI

Getarannya dirasakan seluruh warga. Hampir semua orang kaget dan kelelahan, plester tembok terlepas dan cerobong asap pabrik rusak, rusak ringan.

VII MMI

Kerusakan kecil terjadi pada rumah dengan konstruksi dan konstruksi yang baik.

Sedangkan pada bangunan yang konstruksinya buruk, terjadi keretakan bahkan keruntuhan dan cerobong asap pecah. Orang yang mengendarai mobil merasakannya.

VIII MMI

Lebih sedikit kerusakan pada bangunan dengan konstruksi kuat.

Jadi, retakan bisa muncul pada bangunan yang konstruksinya buruk, dinding bisa lepas dari rangka rumah, cerobong asap pabrik dan monumen runtuh, dan air bisa keruh.

IX MMI

Bangunan kuat rusak, rangka rumah tidak lurus, banyak retak. Rumah itu tampaknya telah sedikit berubah dari fondasinya. Pipa-pipa di dalam rumah pecah

Bangunan kayu yang kuat hancur, rangka rumah terlepas dari pondasinya, tanah terbelah menjadi jalur yang melengkung, longsor di setiap sungai dan medan terjal.

XI MMI

Hanya beberapa bangunan saja yang masih berdiri.

Jembatan rusak, terjadi lembah dan pipa tanah tidak dapat digunakan lagi, tanah terbelah, rel kereta api bengkok total.

XII MMI

Hancur total, ombak memantulkan daratan.

Adegan menjadi gelap dan benda-benda terlempar ke udara.

(Tribunnews.com/Suci Bangun DS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *