TRIBUNNEWS.COM – Gempa berkekuatan 7,2 skala Richter melanda pantai selatan Peru pada Jumat malam waktu setempat (27/6/2024).
Menurut Survei Geologi Amerika Serikat (USGS), gempa terjadi pada kedalaman 28 kilometer.
Gempa terjadi delapan kilometer sebelah barat kota Atiquipa atau 600 kilometer dari Lima, ibu kota Peru.
Berdasarkan video yang beredar di media sosial, warga Atikipa juga merasakan gempa yang sangat kuat dan berkepanjangan.
Selain itu, berdasarkan rekaman CCTV kota Karaveli, warga sekitar juga terlihat mengungsi dari rumahnya.
Meski lokasi gempa sangat jauh dari pusat gempa, namun warga ibu kota Lima merasakannya.
Perdana Menteri (Perdana Menteri) Peru Gustavo Adrianzen mengatakan sejauh ini tidak ada korban jiwa akibat gempa tersebut.
Kini, lanjutnya, pihaknya masih memantau dampak infrastruktur akibat gempa tersebut.
“Kami telah menyelesaikan analisis laporan awal tidak adanya korban jiwa dan sedang memantau dampaknya terhadap infrastruktur,” kata Adriansen kepada radio RPP, menurut kantor berita Peru, Anda.
Di sisi lain, Pacific Tsunami Warning Center (PTWC) mengeluarkan peringatan tsunami untuk pesisir Peru dengan tinggi gelombang mencapai 1-3 meter.
Namun, peringatan tersebut kini telah dicabut.
“Ancaman tsunami akibat gempa ini sudah tidak ada lagi,” kata PTWC.
Sebagian besar pantai Pasifik Peru dan Amerika Selatan dibatasi oleh dua lempeng subduksi, yaitu Lempeng Amerika Selatan, yang menutupi sebagian besar benua, dan Lempeng Nasca, yang membentang di sebagian besar Samudra Pasifik.
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)