Gempa M 5,1 Guncang Pacitan Jawa Timur, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

TRIBUNNEWS.COM – Hari ini, Senin (22/4/2024) pukul 18:10:47 WIB, gempa berkekuatan 5,1 SR melanda Pacitan, Jawa Timur.

Hal tersebut dilaporkan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika melalui akun @infoBMKG di Twitter.

Episentrum gempa terletak 105 km tenggara Pasitan, Jawa Timur.

Koordinat gempa berada pada 9,11 Lintang Selatan – 111,31 Bujur Timur pada kedalaman 10 km.

#Gempa Mag: 5.1, 22-Apr-24 18:10:47 WIB, Loc: 9.11 LS, 111.31 BT (105 km SE PACITAN-JATIM), Kdlmn: 10 Km, tidak ada kemungkinan tsunami deskripsi #BMKG ” tulisnya . deskripsi di postingan.

BMKG melaporkan tidak ada bahaya gempa tsunami.

Masyarakat diimbau tetap tenang dan tidak terpengaruh isu-isu yang tidak dapat membenarkan kebenaran.

Memastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG dan disebarkan melalui saluran komunikasi resmi yang disetujui. Gempa dirasakan di wilayah berikut (skala MMI):

II-III MMI Pacitan Trenggalek Gunung Kidul Wonogiri

II MMI Bantul Kota Yogyakarta Kulonprogo Blitar Blora Berdasarkan skala MMI dari situs BMKG, dapat dikaji data MMI sebagai berikut:

Saya MMI

Getaran gempa tidak dirasakan oleh sebagian masyarakat kecuali pada kondisi darurat.

II MMI

Beberapa orang merasakan guncangan atau guncangan akibat gempa, lampu gantung, atau goyangan lampu gantung.

III MMI

Getaran gempa terasa hingga ke dalam rumah.

Getarannya terasa seperti mengendarai truk yang bergerak.

IV MMI

Pada siang hari dirasakan banyak orang di dalam rumah, sedikit di luar rumah, memecahkan gerabah, memecahkan jendela/pintu dan mengguncang tembok hingga bergetar.

DI MMI

Hampir setiap orang dapat merasakan getaran gempa bumi, orang berlarian, tembikar pecah, benda terpental, tiang dan benda besar seakan bergetar, dan jam bandul bisa berhenti.

VI MMI

Semua orang merasakan guncangan gempa.

Sebagian besar masyarakat kaget dan lari, plester tembok terlepas dan cerobong asap pabrik rusak, hanya sedikit kerusakan.

VII MMI

Semua orang di rumah keluar.

Kerusakan ringan pada rumah dengan bangunan dan konstruksi yang baik.

Pada saat yang sama, retakan dan bahkan kehancuran terjadi pada bangunan dengan konstruksi buruk dengan cerobong asap yang rusak.

Dan getarannya bisa dirasakan oleh orang yang mengendarai mobil tersebut.

VIII MMI

Kerusakan ringan pada bangunan berkonstruksi kuat.

Gudang-gudang di gedung-gedung yang dibangun dengan buruk, tembok-tembok rumah robek, cerobong asap pabrik dan monumen runtuh, air mengembun.

IX MMI

Kerusakan pada bangunan berstruktur kuat, rangka rumah salah lepas, banyak muncul retakan.

Rumah tersebut sepertinya telah berubah dari pondasi aslinya. Pipa-pipa di rumah rusak.

XMMI

Bangunan-bangunan kayu yang kokoh hancur, rangka-rangka rumah terkoyak dari pondasinya, tanah retak karena rel yang bengkok, dan tanah longsor terjadi di setiap sungai dan medan terjal.

XI MMI

Beberapa bangunan masih berdiri.

Jembatan putus, lembah muncul.

Pipa di dalam tanah tidak bisa dipakai sama sekali, tanah terbelah, rel terlalu bengkok.

XII MMI

Hancur total, riak muncul di tanah.

Adegan menjadi gelap, benda-benda terlempar ke udara.

(Tribunnews.com/Latifah/Tiara Shelavie)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *