PENAFIAN.
Untuk mencapai komitmen tersebut, TASPEN kembali menyelenggarakan TASPEN Governance, Risk and Audit Research Forum (TGIF) tahun 2024 dengan tema “Mengubah Perilaku GRC untuk Mempertahankan Pembangunan Berkelanjutan”.
Acara TGIF ini bertujuan untuk menyelaraskan pengetahuan seluruh anggota TASPEN dengan meningkatkan pengetahuan mereka tentang implementasi GRC melalui seminar yang dibawakan oleh pembicara yang kompeten dan ahli di bidangnya.
TASPEN dihadiri Dewan Komisaris dan Direksi, Jaksa Agung Muda, dan Deputi Tata Usaha Negara Kejaksaan Agung RI R. Narendra Jatna serta pimpinan perusahaan jasa asuransi dan dana pensiun. Seluruh pimpinan lembaga usaha TASPEN dari berbagai wilayah Indonesia dan mitra usaha TASPEN berkumpul di Hotel Tentrem, Tangerang (19/09).
Diantini Soesilovaty, Direktur Eksekutif TASPEN, mengatakan, “Kegiatan TGIF merupakan niat TASPEN untuk selalu menerapkan tata kelola perusahaan yang baik, manajemen yang baik dan standar etika sesuai dengan peraturan dan kebijakan setempat. i tantangan masa depan dan terus mengubah pola pikir para pemangku kepentingan. Kami percaya bahwa apa yang telah kami mulai akan memiliki dampak yang signifikan dan bertahan lama terhadap masa depan industri ini.”
Proyek TGIF 2024 merupakan salah satu upaya TASPEN untuk memasukkan nilai-nilai GRC ke dalam lingkungan bisnis. Acara ini mempertemukan beberapa pakar dan pakar di bidang manajemen perusahaan untuk menambah pengetahuan insan TASPEN.
Salah satu pemateri, Sila H. Pulungan, selaku Direktur Hukum JAMDATUN memaparkan topik manajemen Fraud dan Pencegahan Korupsi. Antonius Alijoy, direktur Pusat Manajemen Risiko dan Keberlanjutan (CRMS) membahas konsep GRC.
Selain itu, Teguh Arifiyadi, Direktur Pengelolaan Informasi Kementerian Komunikasi dan Informatika, bersama Satrio Wibowo, Sekretaris Forum Keamanan Siber Indonesia, membahas isu perlindungan data pribadi terkait masalah tersebut. Saya
Presiden TASPEN, Suhardi Alius, mengatakan, “TASPEN sebagai BUMN senantiasa berkomitmen untuk meningkatkan penerapan peraturan tata kelola perusahaan yang baik atau GCG, namun juga mengedepankan pengelolaan yang baik yang menjadi dasar pengelolaan yang cerdas dan memastikan seluruh operasional bisnis tetap pada jalur yang benar.”
Pada tahun 2024, hasil penilaian tingkat manajemen risiko TASPEN telah mencapai peringkat “Strong Practice Stage” dengan penilaian Risk Maturity Index. Aspek-aspek utama yang ditinjau meliputi budaya dan kapabilitas risiko, manajemen risiko dan manajemen risiko, perencanaan dan implementasi risiko, proses dan pengendalian, serta model, informasi dan teknologi.
Selain itu, pada tahun 2014 hingga tahun 2022, penilaian GCG TASPEN selalu berada pada kategori “baik”. Pada tahun 2022, evaluasi GCG TASPEN memperoleh nilai tertinggi sebesar 99,66 yang termasuk dalam kategori “Baik”.
Untuk mematuhi peraturan, TASPEN mempunyai kewajiban pelaporan kepada regulator. Pada tahun 2023, TASPEN telah memenuhi seluruh kewajiban penyampaian laporan kepada regulator yaitu Kementerian BUMN, Kementerian Keuangan, dan Kantor Jasa Keuangan (OJK).
Kami yakin kegiatan TGIF ini tidak hanya akan meningkatkan kinerja organisasi, namun juga memperkuat posisi TASPEN sebagai organisasi yang berkontribusi besar terhadap kesejahteraan masyarakat Indonesia.
Menurut Menteri BUMN Eric Thohir, BUMN mempunyai peranan penting dalam mencapai tujuan negara dan harus ditingkatkan dengan mengembangkan budaya profesional dan bisnis berdasarkan prinsip tata kelola perusahaan yang baik.
Dengan menerapkan prinsip GRC yang baik, TASPEN dapat memberikan nilai lebih bagi seluruh pemangku kepentingan, meningkatkan kepercayaan masyarakat dan memperkuat kelangsungan usaha di masa depan. Hal ini memungkinkan perusahaan untuk memberikan layanan yang lebih baik dan mengembangkan produk baru yang memenuhi kebutuhan para pemangku kepentingannya di Indonesia. (*)