Koresponden Tribunnews.com Eko Sutriyanto melaporkan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional (Gapensi) Indonesia menyoroti penurunan jumlah penyedia jasa konstruksi (BUJK) yang saat ini terdaftar hanya 32.805, didominasi oleh organisasi usaha kecil bersertifikat yang fokus pada pembangunan infrastruktur, utilitas, dan infrastruktur yang dibiayai Pemerintah.
“GAPENSI sangat tidak mau dan tidak boleh ketinggalan kereta serta harus terlibat dan berkontribusi dalam Indonesia Emas 2045, dan hal tersebut hanya bisa terlaksana jika GAPENSI dapat bersinergi untuk saling memberikan apa yang dimilikinya, saling mendukung, bersatu dan bersatu. Saling menguatkan,” kata Ketua Umum Pengurus di Jakarta, Rabu malam (5 Juni 2024).
Iskandar mengungkapkan, ada beberapa faktor yang diyakini menjadi penyebab penurunan tersebut, antara lain pertama kemudahan mendapatkan izin usaha yang tidak bisa dicapai BUJK dengan kualifikasi yang lebih sedikit sehingga sebaran penyedia jasa konstruksi di kota/daerah menjadi terbatas.
Kedua, terbatasnya kesempatan kerja di sektor UKM merupakan dampak dari berkurangnya jumlah portofolio proyek kecil;
Ketiga, proyek konstruksi yang dapat dilaksanakan oleh banyak BUJK kecil dan menengah digabungkan menjadi satu proyek besar yang hanya dapat dilaksanakan oleh kelompok usaha besar khususnya BUMN yang memenuhi syarat; Praktik keempat adalah korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN) dalam pengadaan barang dan jasa di industri konstruksi.
Dan kelima, mengkriminalisasi pelaku konstruksi yang berbadan hukum, baik pada saat pelaksanaan maupun setelah pekerjaan selesai.
“Dengan kerja sama seluruh pemangku kepentingan dan inovasi di segala bidang dan bidang, kami berharap permasalahan di atas dapat teratasi dan GAPENSI dapat terus berkontribusi bagi negara,” ujarnya.
GAPENSI juga meminta pemerintah turut serta dan memberdayakan pengusaha kecil dan kontraktor lokal dalam pembangunan Ibukota Negara Republik Indonesia (IKN) di Kalimantan Timur. “Kami mendesak pemerintah untuk memberdayakan pengusaha kecil di IKN,” ujarnya.
Sementara itu, terkait Munas XV Gapensi Tahun 2024, selain pemilihan Ketua Umum GAPENSI yang baru, beliau menyampaikan bahwa isu-isu terkait kebijakan organisasi, pengembangan usaha, dan upaya strategis dirancang untuk menghadapi tantangan ke depan.
Untuk XV. Pada konferensi nasional, ada dua calon yang bersaing memperebutkan posisi Ketua Umum, yakni Andi Rukman Karumpa dan Agus Gendroyono.
“Munas GAPENSI XV 2024 merupakan salah satu sarana yang akan memberikan kontribusi signifikan dan percepatan positif pembangunan di Indonesia. Oleh karena itu, kita akan bekerja sama lebih erat, meningkatkan kualitas dan juga pelayanan yang profesional untuk mewujudkan visi dan misi bersama, ujarnya.
Bambang mengatakan, selain memilih Ketua Umum baru melalui forum Musyawarah Nasional, pihaknya juga menggelar aksi demonstrasi pekerja rumah tangga (TKDN). “Kami berharap pameran ini, katanya, dapat memberikan wadah bagi para pelaku industri untuk memamerkan produk, inovasi, dan kontribusi nyata mereka terhadap pengembangan tenaga kerja lokal,” kata e.