Gekrafs Usulkan Subsektor Baru Ekonomi Kreatif: MUA, Hair Stylish dan Hijab Do Jadi Andalan Baru

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Gerakan Nasional Ekonomi Kreatif (Gekraf) bertemu dengan Menteri Ekonomi Kreatif Teuk Riefki Harsi dalam audiensi strategis yang digelar di Kementerian Ekonomi Kreatif.

Diantara pimpinan Gekrafs adalah Ketua Umum Kavendrea Lukistian, Wakil Dewan Pembina Laya Lapian, Ketua Harian Temi Sumarlin, Sekjen Yanti Adeni dan Ketua DPP Gekrafs Ferry Ardiansyah (Ketua Sosialisasi Acara dan Program), Noval Abuzar (OKK dan pembangunan yang dipimpin oleh Vilayen dan Amin Ahlun (manajer kerjasama, pemasaran dan media).

Pertemuan ini menjadi momen penting untuk memperluas cakupan subsektor ekonomi kreatif (ekraf) nasional sesuai visi Presiden Prabowo Subianto. Dalam visinya, Presiden Prabowo Subianto menyatakan bahwa sektor ekonomi kreatif harus menjadi ekosistem yang besar, mapan, dan kuat.

 

Ia berharap ekonomi kreatif dapat menjadi salah satu tulang punggung perekonomian Indonesia.

“Beliau sangat berharap ekonomi kreatif ini menjadi ekosistem yang besar, mapan, kuat,” kata Menteri Ekonomi Kreatif Teuku Riefki Harsia saat menyampaikan pesan Presiden Prabowo pada pelantikan menteri pada 21 Oktober 2024.

Dalam pertemuan tersebut, Sekjen Geckraf Yanti Adeni secara khusus mendorong penambahan subsektor baru, antara lain penata rias dan penata hijab, yang perlu mandiri dan tidak hanya menjadi bagian dari subsektor fesyen.

Langkah ini didukung oleh pertimbangan Menteri Teuku Riefki yang menyatakan bahwa industri kecantikan, seperti halnya musik, memerlukan payung regulasi yang independen agar dapat menunjukkan potensi dan kontribusinya secara maksimal.

“Sebagai pusat fesyen muslim global, terdapat ekosistem yang perlu diperkuat pada profesi pendukung industri, seperti desainer, stylist, dan wirausaha fesyen, agar dapat bersaing secara global,” kata Temi Sumarlin, presiden Gekraft Day.

“Gekraf ingin menjadi mitra utama pemerintah dalam menciptakan kebijakan yang pro-ekraf,” kata Presiden Gekraf Jenderal Kavendra Lukistian dalam pertemuan tersebut.

Ditegaskannya, dengan menggairahkan subsektor baru, Geckraf berupaya meningkatkan pendidikan, memperluas lapangan kerja, meningkatkan jumlah wirausaha muda, dan melestarikan budaya kreatif lokal.

“Jika subsektor seperti Make Up Artist, Hair Stylish & Hijab Do bisa diakui secara resmi, maka semangat inovatif dan kreatif para pelaku usaha tersebut bisa semakin terpacu untuk berputar di roda ekonomi kreatif tanah air,” ujarnya.

Dukungan penuh datang dari Menteri Harsia Teuku Riefki yang mengatakan: “Kami ingin ekonomi kreatif menjadi mesin baru pertumbuhan ekonomi Indonesia,” kata Menkeu.

Ia juga menekankan pentingnya membangun layanan ekonomi kreatif di tingkat provinsi, kabupaten, dan kota dalam dua minggu ke depan melalui finalisasi Surat Keputusan Bersama (SKB).

“Langkah ini memberikan landasan yang kuat untuk memperkuat subsektor kreatif dan kreatif yang sedang berkembang di kawasan ini karena pendekatannya secara langsung terfokus pada peningkatan pendapatan, pengentasan kemiskinan, dan peningkatan kesempatan kerja,” jelasnya.

Dalam audiensi ini, Geckraf dan Kementerian Ekonomi Kreatif mengakui bahwa tantangan utama masih terkait dengan regulasi yang kompleks.

Namun kedua belah pihak optimis bahwa proses penciptaan subsektor baru dapat dipercepat melalui kerja sama dengan pemerintah kota, menciptakan kerja sama dan kemitraan yang konstruktif.

Dengan dibuatnya regulasi yang mendukung, subsektor seperti Make up artist, Hair Stylish dan Hijab Do akan mampu bertahan, berinovasi dan memasuki pasar internasional.

Gerakan Nasional Ekonomi Kreatif (GEKRAFS) merupakan organisasi profesi yang fokus pada penguatan dan pengembangan ekonomi kreatif di Indonesia.

Melalui berbagai program yang mengedepankan nilai-nilai budaya dan keberagaman seni, Gekrafs bertujuan untuk menciptakan ekosistem yang mendukung bagi para pelaku industri kreatif untuk berinovasi, berkembang dan bersaing di pasar global. 

Sebagai mitra strategis pemerintah, Geckraf juga berperan dalam pelestarian warisan budaya yang menjadi sumber inspirasi utama industri kreatif tanah air. Saat ini, Geckraf mempunyai lebih dari 38.000 anggota yang tersebar di 32 DPW (Dewan Pengurus Daerah) provinsi, 240 DPC (Dewan Pengurus Departemen) dan enam perwakilan luar negeri yaitu Perancis, Belgia, Inggris, Belanda dan Jerman.

Artikel ini tayang di WartaKotalive.com dengan Judul Ekonomi Kreatif Sebagai Mesin Pertumbuhan Baru, Geckraf Minta Perpres Hari Ekonomi Kreatif Nasional Dikeluarkan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *