Gejala Depresi Dialami 2.716 Calon Dokter Spesialis, Diduga karena Ada Perundungan di RS Vertikal 

Laporan reporter Tribunnews.com Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) membeberkan data hasil survei skrining kesehatan jiwa mahasiswa peserta program Pelatihan Kedokteran Khusus (PPDS) Rumah Sakit Vertikal mulai Maret 2024.

Sebanyak 12.121 mahasiswa PPDS di 28 rumah sakit vertikal menjawab kuesioner ini pada tanggal 21, 22, dan 24 Maret 2024.

Dengan demikian, sebanyak 2.716 (22,4%) PPDS mengalami gejala depresi, yaitu 1.977 (16,3%) depresi ringan, 486 (4%) depresi sedang, 178 (1,5%) depresi sedang-berat, dan 75 (0,6%) %) depresi berat. .

Ditemukan juga bahwa 3,3% dari lebih dari 12 ribu calon dokter spesialis yang belajar di rumah sakit vertikal menderita depresi berat hingga ingin bunuh diri dan melukai diri sendiri.

Terkait hal tersebut, Kepala Kantor Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi memberikan keterangan.

Survei singkat ini dilakukan dengan menggunakan kuesioner untuk mengisi pertanyaan-pertanyaan. Kementerian Kesehatan ingin mengetahui apakah depresi yang dialami PPDS disebabkan oleh kasus perundungan atau faktor lain.

Selain itu, partai-partai terus melihat laporan intimidasi di rumah sakit vertikal.

Karena kita masih melihat laporan adanya perundungan di rumah sakit vertikal, ujarnya saat dihubungi Tribunnews, Kamis (18/4/2024).

Bullying, kata Nadia, dapat menyebabkan depresi atau gangguan kesehatan mental.

“Dan gangguan jiwa bisa menyebabkan seseorang melakukan tindakan bullying,” imbuhnya.

Selain itu, kata Nadia, survei dilakukan untuk mengecek status kesehatan jiwa para PPDS.

Oleh karena itu, kajian singkat juga akan menjamin kesehatan mental PPDS di rumah sakit vertikal.

Namun pihaknya belum dapat memastikan penyebab pastinya dengan menggunakan empat faktor.

“Karena faktornya ada empat, yaitu faktor pendidikan, faktor pelayanan, faktor ekonomi, dan atau akibat dari perundungan, maka akan ditindaklanjuti oleh tim teknis,” tutupnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *