Gejala dan Faktor Risiko Kanker Saluran Pencernaan

Reporter Tribunenews.com, Reena Ayu melaporkan

Berita Tribun. 

Pemeriksaan kesehatan merupakan langkah proaktif untuk deteksi dini, yang dapat meningkatkan peluang pengobatan dan mengurangi risiko komplikasi. 

Dengan tingkat kejadian yang tinggi dan kualitas hidup yang buruk, ada baiknya untuk mengetahui lebih banyak tentang kanker saluran cerna.

Dokter Spesialis Penyakit Dalam Dr.S.P. 

Jenis kanker ini termasuk lambung, kerongkongan, usus kecil, usus besar, hati, dan pankreas. 

Masing-masing memiliki gejala berbeda tergantung lokasi dan stadiumnya.

Misalnya, kanker esofagus sering menimbulkan gejala seperti kesulitan menelan, sedangkan kanker usus besar dapat menyebabkan perubahan pola buang air besar, tinja berdarah, diare terus-menerus, atau sakit perut.

“Gejala kanker GI bisa berbeda-beda tergantung jenis dan lokasi kankernya. “Karena sifatnya yang beragam dan keluhannya yang beragam, kanker GI seringkali dianggap remeh oleh masyarakat umum karena tidak memiliki gejala yang spesifik,” kata dr. kata Randy dalam keterangannya, Kamis (8/8/2024).

Misalnya, kanker lambung dan kanker pankreas sering kali menimbulkan gejala seperti nyeri ulu hati, mual, muntah, perut kembung, penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas, rasa cepat lapar setelah makan, atau muntah-muntah, yang sering disalahartikan oleh orang sebagai sakit maag biasa. 

Sebaliknya, kanker usus besar dapat muncul dengan gejala seperti buang air besar berdarah, yang sering disalahartikan sebagai wasir.

Masing-masing jenis kanker ini memerlukan jenis pengobatan yang berbeda, tergantung pada stadium kanker, kesehatan pasien secara keseluruhan, dan respons terhadap terapi yang diberikan. 

Pengobatan kanker GI meliputi pembedahan, kemoterapi, radioterapi, dan terapi bertarget yang bertujuan untuk mengecilkan atau menghilangkan sel kanker. 

Pasien sebaiknya berkonsultasi dengan dokter spesialis untuk mendapatkan perawatan dan pengobatan yang komprehensif.

Ada beberapa faktor risiko yang mempengaruhi peluang seseorang terkena kanker saluran cerna, seperti merokok, konsumsi minuman beralkohol secara berlebihan, pola makan tinggi lemak dan serat, serta gaya hidup seperti kurang aktivitas fisik. 

Selain itu, memiliki riwayat keluarga dengan kanker yang sama meningkatkan risiko seseorang terkena penyakit tersebut. 

Untuk mengurangi risiko, penting untuk menjalani gaya hidup sehat, seperti mengonsumsi makanan bergizi dan seimbang, menghindari rokok dan alkohol, serta berolahraga secara teratur. Anda juga disarankan untuk menjalani pemeriksaan rutin untuk mendeteksi dini kanker GI, karena jika kanker terdeteksi sejak dini, peluang pasien untuk berobat dan harapan hidup bisa lebih tinggi.

“Jika seseorang memiliki gaya hidup sehat dan memiliki faktor genetik, ia mungkin memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker,” tambah dokter tersebut. kata Randy dalam keterangannya, Kamis (8/8/2024).

Kemajuan teknologi untuk diagnosis dan pengobatan kanker GI terjadi dengan cepat. 

Menurut Dr. Randy, Gastrointestinal Cancer Center (GCC) di RS Siloam membantu pasien pulih lebih cepat. 

Misalnya saja dengan menggunakan teknologi terkini seperti endoskopi ultrasonografi (EUS). Biopsi masih dilakukan sebagai standar untuk diagnosis kondisi medis yang akurat.

Dengan mengintegrasikan EUS ke dalam prosedur ini, dokter dapat mengurangi tingkat invasif prosedur dengan tingkat presisi yang lebih rendah dibandingkan metode invasif minimal. 

Cara ini tidak hanya bermanfaat dari segi klinis, tetapi juga meningkatkan kualitas hidup pasien, mempersingkat waktu pemulihan, dan mengurangi risiko komplikasi pasca operasi.

Selain itu, ada juga imunoterapi dan terapi target. 

Dengan pendekatan multi-fungsi dan fasilitas canggih, GCC menyediakan lingkungan yang mendukung untuk deteksi dini, intervensi tepat waktu, dan rehabilitasi pasca perawatan.

Tim multidisiplin di GCS terdiri dari ahli bedah, ahli onkologi, ahli radiologi, ahli patologi, ahli gizi, dan perawat kanker. 

Mereka bekerja sama untuk memberikan perawatan terpadu dan komprehensif bagi pasien kanker saluran cerna.

Pendekatan ini memastikan bahwa semua aspek kondisi pasien dipertimbangkan dalam perencanaan dan pelaksanaan perawatan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *