TRIBUNNEWS.COM – Geespace, perusahaan yang disponsori oleh produsen mobil China Geely, meluncurkan sepuluh satelit Low Earth Orbit (LEO) lagi dari Pusat Peluncuran Satelit Taiyuan di Provinsi Shanxi pada Jumat (6/9/2024).
Peluncuran ini merupakan bagian dari upaya SpaceX di Amerika Serikat untuk menciptakan mega konstelasi satelit yang setara dengan Starlink.
“Dengan peluncuran terbaru ini, konstelasi kami mencakup 30 satelit yang mampu menyediakan layanan komunikasi 24 jam dan mencakup 90 persen wilayah dunia,” kata juru bicara Geespace.
Peluncuran ini menandai pertama kalinya perusahaan kedirgantaraan komersial Tiongkok menyediakan komunikasi satelit LEO dalam skala global, perusahaan tersebut menambahkan.
Geely Technology Group, perusahaan induk Geespace, mendirikan divisi pada tahun 2018 untuk meneliti, meluncurkan, dan mengoperasikan satelit LEO.
Satelit LEO biasanya beroperasi antara 300 dan 2.000 kilometer di atas permukaan bumi dan menawarkan biaya lebih rendah serta transmisi data yang lebih efisien dibandingkan satelit yang beroperasi di orbit lebih tinggi.
Geespace berencana mengerahkan armada yang terdiri dari hampir 6.000 satelit LEO untuk menyediakan layanan Internet broadband global.
Konstelasi digambarkan sebagai “Starlink versi China” yang dikembangkan oleh SpaceX milik miliarder Elon Musk.
Starlink saat ini memiliki sekitar 5.500 satelit di luar angkasa dan digunakan oleh berbagai konsumen, perusahaan, dan lembaga pemerintah di seluruh dunia.
Geespace meluncurkan 20 satelit pertamanya ke orbit dalam dua peluncuran terpisah, pada tahun 2022 dan awal tahun ini.
Peluncuran satelit ini merupakan bagian dari tahap pertama pembangunan konstelasi Geespace yang bertujuan untuk meluncurkan 72 satelit ke orbit untuk melayani lebih dari 200 juta pengguna global pada akhir tahun 2025.
Tahap kedua akan ditambah 264 satelit untuk layanan komunikasi seluler, dan tahap ketiga akan diluncurkan 5.676 satelit untuk menyediakan layanan Internet broadband berkecepatan tinggi.
Geespace adalah salah satu dari beberapa perusahaan China yang berambisi bersaing dengan Starlink.
Bulan lalu, Shanghai Spacecom Satellite Technology (SSST) milik negara meluncurkan satelit LEO dari Taiwan untuk proyek Thousand Sail Constellation, yang juga dikenal sebagai G60 Starlink Plan.
SSST berencana meluncurkan 108 satelit pada tahun ini, 648 pada akhir tahun 2025, dan 15.000 pada tahun 2030.
(mg/Saifuddin Herlanda Abid)
Penulis magang di Universitas Sebelas Maret (UNS).