Gedung Keamanan Suriah di Lokasi Hizbullah dan Iran Bercokol Dihantam Bom, Israel No Comment

Gedung keamanan Suriah yang menampung Hizbullah dan Iran terkena bom, Israel tidak berkomentar

TRIBUNNEWS.COM – Kamis (2/5/2024) Serangan Israel menargetkan sebuah bangunan yang dikuasai pasukan keamanan Suriah di pinggiran Damaskus, kata sumber keamanan di koalisi pemerintah Suriah kepada Reuters.

Tidak ada laporan serangan terhadap media pemerintah Suriah.

Militer Israel menolak berkomentar, dengan mengatakan pihaknya tidak mengomentari laporan dari media asing.

Diketahui, Israel telah menyerang sasaran terkait Iran di Suriah selama beberapa tahun.

Israel telah meningkatkan pengeboman di negara yang dilanda perang itu sejak 7 Oktober, ketika militan Palestina, Hamas, menyeberang ke wilayah Israel dalam serangan yang menewaskan 1.200 orang dan menculik lebih dari 250 orang.

Israel membalasnya dengan serangan darat, udara, dan laut di Jalur Gaza, meningkatkan serangan ke Suriah, dan baku tembak dengan kelompok Hizbullah Lebanon di perbatasan selatan Lebanon.

Sumber keamanan mengatakan daerah tempat serangan terjadi di Suriah pada hari Kamis adalah di selatan Sayeda Zainab, tempat pasukan Hizbullah dan Iran terkonsentrasi.

Namun sumber mengatakan tidak ada operasi Iran atau unit Hizbullah di lokasi serangan. Mengapa Israel menyerang Suriah?

Situasi di Suriah tidak stabil akibat perang saudara selama puluhan tahun.

Militer Israel memanfaatkan kekacauan di Suriah dengan menyerang militan/kelompok yang diduga didukung Iran di Suriah sejak tahun 2011.

Perang telah usai, karena Iran dan Rusia mendukung Presiden Suriah Bashar al-Assad untuk mempertahankan kekuasaannya.

Namun, Suriah masih terpecah dengan faksi berbeda yang menguasai beberapa wilayah.

Israel memanfaatkan situasi ini dengan menyasar militan/kelompok yang didukung Iran dan Hizbullah di Suriah, seperti dilansir Al Jazeera.

Iran, Hizbullah di Lebanon dan Suriah bersatu melawan Israel dan pendukung utama militer dan keuangannya, Amerika Serikat, serta kelompok bersenjata dan politik di Irak dan Yaman yang disebut “Poros Perlawanan.”

(oln/jn/toi/*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *