Gambaran Jebloknya Performa Manchester United di Liga Inggris, Tertikung Skuad Hijau Chelsea

TRIBUNNEWS.COM – Manchester United kembali mendapat hasil malang dalam penampilannya di Liga Inggris, Selasa (7/5/2024).

Di penghujung laga ke-36 melawan Crystal Palace di Selhurst Park, Manchester United dikalahkan tuan rumah 4-0.

Memang hasil yang didapat Manchester United jauh dari ekspektasi, khususnya bagi para pendukung Setan Merah.

Pasalnya, MU diprediksi akan mencetak skor penuh pada laga kali ini.

Selain itu, tim asuhan Erik ten Hag mendapat tekanan besar dari para pesaing yang memperebutkan posisi di kawasan Eropa.

Namun sepertinya itu bukan motivasi terbaik.

Buktinya, visibilitas Antony dan kawan-kawan masih buruk.

Mengalirkan bola ke depan seperti hal yang tabu bagi Setan Merah di laga ini. Ekspresi frustasi bek Manchester United Lisandro Martinez usai mengalami cedera pada menit ke-70 saat menghadapi West Ham pada laga pekan ke-23 Liga Inggris di Old Trafford, Minggu malam (4/2/2024) WIB. Manchester United mengalahkan West Ham 3-0 (File: Manchester United)

Menurut Statman Dave, penyerang MU Rasmus Hojlund hanya menguasai satu kali penguasaan bola di area penalti pada babak pertama.

Meski di babak pertama Manchester United tertinggal dua gol dari Crystal Palace.

Namun para pemain sepertinya tak menemukan urgensi untuk membangun serangan berbahaya.

Mereka berada di bawah tekanan lebih besar daripada tim tuan rumah yang berada di peringkat ke-14.

Terakhir, Manchester United sama sekali tidak bisa meningkatkan permainannya.

Hal ini berdampak pada skor mereka di laga ini yang baru bisa didapat pada menit ke-90.

Opta mengindikasikan Manchester United sedang menjalani musim terburuk dalam hal mencetak gol sejak musim 1976-1977.

Sejauh ini MU sudah kebobolan 81 gol, jumlah yang sama diraih pada musim 1976-1977.

Target mereka dipastikan akan terus bertambah hingga akhir musim ini.

Dampak kinerja negatif

Mudahnya lawan membobol gawang Manchester Merah mempengaruhi hasil akhir.

Dalam beberapa pertandingan, khususnya di Premier League, MU kerap merasa dikecewakan.

Sepanjang pekan ke-36, Setan Merah sudah kalah sebanyak 13 kali.

Ini merupakan pertama kalinya mereka kalah 13 kali di Premier League dalam satu musim.

Banyaknya hasil kecil ini juga mempengaruhi posisi mereka di Liga Inggris.

Mereka kini disingkirkan oleh Chelsea yang berada di posisi ketujuh.

Seperti diketahui, performa Chelsea sangat penting di awal musim.

Mereka dianggap sebagai salah satu lelucon dalam kompetisi.

Namun lambat laun mereka berhenti.

Sejak Februari 2024, Chelsea mencatatkan kekalahan paling sedikit di Premier League.

Sejak 12 Februari, mereka hanya kalah sekali, melawan Arsenal, seperti dilansir Transfermarkt.

Skuad Chelsea yang berisi pemain-pemain muda Liga Inggris masih lebih baik dibandingkan MU.

Tim negeri hijau mereka akhirnya bisa bersatu dan membentuk tim yang solid.

Lambat laun, mereka memasuki kawasan Eropa dengan mengenakan pakaian berwarna biru.

Mereka mempermalukan Manchester United yang awalnya mengira akan mendapat tiket ke Eropa.

Jika tidak memperbaiki performanya, kecil kemungkinan posisi MU akan diambil alih oleh Chelsea.

Saat ini skor kedua tim masih sama yakni 54.

Namun, jika dilihat dari performanya saat ini, Chelsea masih berpeluang naik ke peringkat ketujuh.

Situasi ini membuat Manchester United harus terbebas dari Liga Europa.

(Tribunnews.com/Guruh)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *