Gaet Dukungan Pemda, Merdeka Belajar di Daerah Alami Percepatan 

Laporan Fahdi Fahlevi, reporter Tribunnews.com.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Dukungan pemerintah daerah (Pemda) dan berbagai pegiat pendidikan menjadi salah satu kunci percepatan pelaksanaan proyek kemandirian belajar di daerah.

Kebijakan Merdeka Belajar dari Pusat dikoordinasikan dengan proyek daerah. Hal tersebut dinilai mampu mempercepat proses perubahan pendidikan.

Reisky Bestary, Direktur Balai Mobilisasi Guru (BGP) Provinsi Riau, menjelaskan dukungan pemerintah daerah dan mobilisasi guru terbukti membantu proses tersebut. Lebih mudah melaksanakan proyek belajar mandiri yang diinisiasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Partisipasi pemerintah daerah dan pegiat pendidikan dalam proyek Merdeka Belajar cukup besar, kata Reisky dikutip dalam siaran langsung Instagram Ngopi Bareng Bu Nunuk (Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan Nunuk), @nunuksuryani.

Menurut Reisky, sejak 2019 hingga 2023 di Riau, lebih dari 8.400 guru direkrut melalui Aparatur Sipil Negara Terseleksi dengan Perjanjian Kerja (ASN PPPK).

Selain itu, terdapat 2.173 guru motivasi bersertifikat, 389 orang diantaranya adalah direktur sekolah dan lebih dari 100 orang adalah pengawas.

Angka tersebut belum termasuk 2.187 guru mengemudi yang duduk di kelas 10 dan 11.

Tak hanya itu, dukungan pemerintah daerah yang besar juga meluncurkan program percontohan pelatihan guru profesi (PPG) bagi beberapa guru.

Perlu diketahui, peserta PPG yang diundang melalui Sistem Informasi Manajemen Pembangunan Profesi Berkelanjutan (SIMPKB) berjumlah 950 orang, dan 936 orang diantaranya sudah menyatakan kesediaannya.

“Mereka yang tidak terkonfirmasi kemungkinan besar akan meninggal atau terus menjadi sukarelawan,” kata Raisky.

Dijelaskannya, penerapan berbagai kebijakan merdeka belajar di daerah itu, bukanlah sebuah tantangan.

Misalnya saja di Riau, tantangan yang dihadapi meliputi kondisi geografis wilayah tersebut; Tidak semuanya berupa tanah, sehingga BGP Provinsi Riau memulai proyek “Tanjak” (Jejak Pendidikan Sudut Riau) yang menyasar kecamatan-kecamatan yang paling pinggiran.

Program ini diharapkan dapat mengurangi kesenjangan kemampuan guru di kota dan daerah pinggiran.

Ada juga program Bestari (brainstorming, refleksi dan berbagi praktik baik) 

Selain kerja sama dengan pemerintah daerah, proyek tersebut juga merupakan hasil kerja sama BGP provinsi, mobilisasi guru besar, dan pakar dari universitas-universitas di Riau.

Nunuk Suryani, Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan memuji berbagai tindakan yang dilakukan BGP di Provinsi Riau.

Menurut dia, prosesnya dikoordinasikan antara pemerintah pusat. pemerintah daerah dan aktivis pendidikan sangat efektif dalam memperkuat pelaksanaan proyek pembelajaran mandiri.

Tak hanya di Riau, kerja sama serupa juga dilakukan di daerah lain. Merdeka Belajar juga terbukti berjalan tanpa kendala.

“Kolaborasi ini bisa menjadi model bagaimana Merdeka Belajar bisa diterapkan di lapangan,” kata Nunuk.

Dalam waktu dekat, dukungan pemerintah daerah akan sangat diperlukan. adalah untuk mendorong keberhasilan program percontohan PPG bagi beberapa guru.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mencatat 91.866 guru dari berbagai daerah mengikuti proyek tersebut, dan 51.729 di antaranya lulus post-test.

“Setelah selesai post test, tidak ada ujian lagi. Sekarang tinggal menunggu pendaftaran ujian profisiensi PPG (UKPPG),” jelas Nunuk.

Dalam kesempatan itu, ia juga meyakinkan bahwa seluruh proses seleksi tidak dipungut biaya.

PPG Bagi Sebagian Guru merupakan program pendidikan profesi bagi guru yang bertujuan memperoleh sertifikasi pendidik.

Pembelajaran PPG bagi sebagian guru berlangsung secara mandiri dan online kurang dari satu semester.

Rencananya UKPPG uji coba tahap 1 akan dibuka pada 26 Agustus hingga 7 September 2024.

Dalam UKPPG, guru menghadapi ujian tertulis dan penilaian tes kinerja, setelah itu guru diminta mengunggah rencana aksi pembelajaran dan video pembelajaran.

“Jadi uji coba ini hanya sebagian kecil dari implementasi PPG yang sebenarnya,” tutup Nunuk.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *