Penuh dengan asvara yang berbicara tentang pentingnya menumbuhkan sikap dan sportivitas dalam diri atlet
Laporan jurnalis Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ketua Umum Indonesia Jetsport Boat Association (IJBA), Fully Aswar, turut menjadi pembicara dalam talkshow bertajuk Growth Mindset in Sport Career yang digelar NOC Indonesia di kawasan Sudirman, Jakarta, Selasa (12/1). 17/2024).
Dalam kesempatan tersebut, Llawn menyampaikan agar para atlet membiasakan diri dengan kegagalan untuk pembinaan mental.
Begitu pula dengan kedua anaknya, Aero Sutan Aswar dan Aqsa Sutan Aswar, yang kini menjadi atlet jet ski papan atas Indonesia.
“Kegagalan adalah pemicu bagi saya untuk mengambil tanggung jawab. “Tidak mudah, sebagai orang tua saya harus mendidik,” kata Fully Aswar.
“Saya benar-benar merasakan kegagalan. Aku memberinya yang baik, yang bagus, tapi aku juga memberinya yang buruk jadi aku merasa gagal. Dia mungkin masih marah pada awalnya, tapi setelah beberapa saat dia bisa menerimanya. Jadi, saya tanamkan itu pada mereka,” lanjutnya.
Menurut Full, kegagalan akan membuat mental atlet terlatih sehingga tetap ingin tampil maksimal.
Selain itu, ada dua hal lain yang harus dimiliki atlet, yaitu sikap dan sportivitas.
“Bagi semua orang, apa pun yang mereka ciptakan, sikap itu penting. Jadi kita juga harus menghormati semua orang. Kami tidak bisa berkata apa-apa, kebetulan kami punya aturan itu di Jetski. Jadi kalau ada yang tidak baik, segera tinggalkan arena, kami punya aturannya. “Jadi kami mengaturnya sejak kecil,” kata Fully.
Untuk sportifitas, Fully juga mengajarkan Aero dan Aqsa.
Hal ini terjadi bahkan di momen penting kejuaraan.
“Ini terjadi selama Piala Dunia. Kebetulan nomor 1 dari Kuwait. Aqsa adalah yang kedua. Tapi kami punya peluang untuk menjadi juara. Kemudian yang dari Kuwait rusak (mesin) dan tidak ada yang punya barangnya. Mereka bertanya siapa yang memiliki barang ini. “Hanya tim Indonesia yang memilikinya,” kata Fully.
“Saya meminjamkannya kepada seorang pelari. Lalu Aero bertanya, kenapa kamu memberikannya? Kami pasti akan menang. Saya akan bercerita tentang pengalaman saya ketika balapan dilanjutkan hanya karena busi. Dipinjam dari seseorang yang tidak memberikannya dan setengah mati kecewa. Saya tidak balapan saat itu. “Hanya karena busi,” lanjutnya.
“Aku bilang ayolah kawan. Jangan mengecewakan orang. “Kalau menang, kita menang karena kita menang, bukan karena masyarakat punya masalah,” jelas Fully yang mendapat tepuk tangan meriah dari para tamu undangan.