TRIBUNNEWS.COM, Rusia – Dinas Keamanan Federal (FSB) Rusia baru-baru ini menangkap Jenderal Angkatan Darat Dmitry Bulgakov.
Dia adalah mantan Wakil Menteri Pertahanan Rusia.
Bulgakov juga menerima gelar “Pahlawan Rusia” dan banyak penghargaan lainnya.
Pada Kamis (26/7/2024) kantor berita RIA Novosti menyinggung penangkapan Bulgakov.
“Penyelidikan sedang dilakukan untuk mengetahui alasan dan faktor yang menyebabkan aktivitas ilegal ini,” kata FSB.
Svetlana Petrenko, perwakilan resmi Komite Investigasi Rusia, mengatakan Bulgakov saat ini ditahan.
Menurut kantor berita Rusia RBC, Bulgakov menjabat sebagai Wakil Menteri Pertahanan Rusia pada tahun 2008 hingga 2022.
Sejak 2010, ia bertanggung jawab atas masalah logistik Angkatan Bersenjata Rusia, mengawasi pasokan senjata dan peralatan militer kepada tentara.
Selain itu, Bulgakov bertanggung jawab atas operasi transportasi militer, perbaikan jalan raya dan jalur kereta api yang digunakan oleh Kementerian Pertahanan Rusia.
Pada September 2022, dia dibebaskan dari tugasnya untuk mengambil pekerjaan lain.
Namun informasi mengenai status baru tersebut belum diumumkan secara publik.
Menurut RIA, Bulgakov menerima gelar “Pahlawan Rusia” pada tahun 2016 untuk perang “Syrian Express”.
Pada saat itu, sistem logistik melalui udara dan air diciptakan, yang membantu pasukan Rusia yang ditempatkan di Suriah dengan cepat menerima peralatan, senjata, dan dukungan material yang diperlukan.
Pada tahun-tahun berikutnya, Bulgakov menerima beberapa medali kehormatan.
Ini termasuk Medali “Untuk Pelayanan kepada Tanah Air” kelas II, III dan IV, Medali Alexander Nevsky dan banyak medali bangsawan Rusia lainnya. dugaan korupsi
“Dmitry Bulgakov ditangkap dan didakwa melakukan korupsi,” lapor kantor berita Interfax.
Kantor berita negara RIA mengutip FSB yang mengatakan penyelidikan sedang dilakukan untuk membuktikan fakta tentang dugaan “kegiatan ilegal” Bulgakov.
Bulgakov dikirim ke pusat penahanan di Moskow.
Bulgakov, yang bertanggung jawab atas logistik militer hingga ia dicopot pada September 2022, adalah tokoh terbaru dari serangkaian tokoh penting Kementerian Pertahanan yang dituduh melakukan korupsi.
Penangkapan ini merupakan skandal terbesar yang menimpa militer Rusia dalam beberapa tahun terakhir dan kesalahannya terletak pada Menteri Pertahanan yang baru.
Andrei Belousov, seorang ekonom yang tidak memiliki pengalaman militer, ditugaskan untuk memberantas korupsi dan merampingkan keuangan tentara, memimpin apa yang disebut Moskow sebagai “operasi militer khusus” di Ukraina.
Kremlin meremehkan penangkapan sebelumnya dan mengatakan lembaga-lembaga negara Rusia lainnya terlibat dalam upaya antikorupsi serupa. Vladimir Putin sering memecat para jenderalnya
Pada masa-masa awal invasi militer Rusia ke Ukraina, Presiden Rusia Vladimir Putin kerap memecat para jenderalnya. Pada Mei 2022, di awal invasi Rusia ke Ukraina, dua jenderal Rusia dipecat, berdasarkan laporan Kementerian Pertahanan Inggris. Yakni Letnan Jenderal Serhiy Kissel dan Wakil Laksamana Igor Osipov. Pemecatan keduanya disebabkan kegagalan operasi yang dilakukan militer Rusia di Ukraina. Baik Letnan Jenderal Kissel dan Wakil Laksamana Osipov berada di garis depan invasi Rusia ke Ukraina. Kemudian, pada Agustus 2023, Presiden Rusia Vladimir Putin memberhentikan Jenderal Sergei Surovikin sebagai panglima Angkatan Udara Rusia. Kantor berita Rusia, RIA Novosti, mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya, menyebutkan pemecatan itu terkait pemberontakan kelompok Wagner pimpinan Yevgeny Prigozhin terhadap komando militer Rusia.