TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Anggota Komisi V DPR RI dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Ahmad Fauzi meminta BMKG, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan lembaga terkait mengurangi dampak iklim terhadap suatu sistem. dan itu bisa diukur sebelum Natal. dan perayaan Tahun Baru (Nataru), khususnya di pelabuhan-pelabuhan besar seperti Merak-Bakauheni.
Terkait laporan IMC, Fauzi mengatakan kondisi cuaca dan gelombang tinggi di perairan Lampung dan Banten diperkirakan akan terus berlanjut hingga awal tahun 2025.
“Libur Nataru sudah dekat. Saya mohon BMKG, Kementerian Perhubungan dan pihak terkait harus mempersiapkan diri dengan baik menghadapi cuaca menurun karena menurut laporan BMKG, kondisi buruk akan terjadi di Nataru, termasuk Merak dan Lampung,” kata Fauzi. Wartawan di Jakarta, Kamis (12/12/2024).
Direktur DPP PKB Bidang Hukum, Perundang-undangan, Pertahanan dan Keamanan ini mengatakan, libur Natal tahun ini diprediksi akan melibatkan pergerakan 110 juta orang di Tanah Air.
Untuk itu, dia meminta agar data cuaca disediakan secara rutin dan berlimpah.
“Saya kira sangat penting agar informasi cuaca dapat dikomunikasikan kepada masyarakat secara luas dan efektif, melalui aplikasi online dan rambu-rambu jalan. Kementerian Perhubungan dapat bekerja sama dengan BMKG dan Korlantas memberikan peringatan dini kepada pengemudi setiap hari,” katanya.
Selain itu, Ketua DPW PKB Banten mendorong pemerintah menjamin stabilitas jalan, menambah tempat rekreasi dan titik pelayanan (TIP), serta mengembangkan alat penanggulangan bencana seperti alat berat di wilayah darat dan perairan. .
“Jika kita melihat datanya, terdapat 550 lokasi evakuasi di Tanah Air dan peralatan manajemen darurat harus siap di wilayah tersebut,” kata Fauzi.
Badan Meteorologi, Iklim, dan Geofisika atau BMKG telah mengeluarkan peringatan dini mengenai dampak angin kencang dan gelombang tinggi terhadap kapal yang berlayar di atau sekitar Merak-Bakauheni.
Berdasarkan informasi Stasiun Meteorologi Laut Pelabuhan Merak, Senin (9/12/2024), gelombang laut terpantau sangat tinggi, yakni 1,25 hingga 2,5 meter, di perairan utara Alur Sunda.
Bahkan, tinggi gelombangnya bisa mencapai 3 meter. Kecepatan angin bervariasi antara 15-30 m/s.