TRIBUNNEWS.COM – Lebih dari seribu tentara Ukraina telah menyerang wilayah Kursk Rusia sejak pekan lalu.
Prajurit Vladimir Zelensky mengklaim bahwa dia kini menguasai 74 desa di wilayah musuh.
Selain berhasil menguasai wilayah Rusia, Pasukan Khusus Dinas Keamanan Ukraina (SSU) juga menahan 102 tentara Rusia di kawasan perbatasan dengan Ukraina.
Kantor Berita Ukraina mengutip saluran resmi proyek “Saya Ingin Hidup” yang melaporkan bahwa operasi khusus ini adalah penangkapan terbesar pasukan Putin selama perang dengan Rusia.
“Kami sedang mendiskusikan penangkapan pelaku rasis di wilayah Kursk,” kata sumber tersebut.
Hal itu dimungkinkan melalui operasi khusus yang dilakukan oleh Kopassus A SSU, tambahnya.
Mereka merebut dan membersihkan benteng perusahaan, yang dijaga ketat, terbuat dari beton dan dibentengi dengan baik di semua sisi, dengan komunikasi bawah tanah dan ruang staf, kantin, gudang senjata, dan bahkan kamar mandi. Tentara Rusia ditangkap oleh pasukan Ukraina di Kursk, Rusia (proyek “Saya Ingin Hidup”)
Menurut sumber agensi, musuh tidak akan menyerah dan perbekalan serta amunisi lebih dari cukup.
Pasukan khusus Pusat Operasi Khusus SSU menangkap 102 prajurit Resimen Senapan Bermotor Pengawal ke-488 Angkatan Bersenjata Rusia dan Pasukan Ahmet. Tentara Rusia ditangkap oleh pasukan Ukraina di Kursk, Rusia (proyek “Saya Ingin Hidup”)
Mereka ditangkap oleh Ukraina di negara asal mereka di Kursk.
Menurut laporan “Berita Ukraina”, tentara Rusia yang ditangkap dari beberapa unit di wilayah Kursk menyatakan harapan mereka untuk menukar jet tempur Azov Rusia yang ditangkap.
Para ahli mengatakan bahwa personel militer Rusia yang ditangkap di wilayah Kursk Federasi Rusia, termasuk perwira FSB, pejabat GRU, elemen Kadyrov, dan wajib militer, akan menjadi pertukaran yang berharga bagi Ukraina. Tentara Rusia ditangkap oleh pasukan Ukraina di Kursk, Rusia (proyek “Saya Ingin Hidup”) Tentara Rusia ditangkap oleh pasukan Ukraina di Kursk, Rusia (proyek “Saya Ingin Hidup”)