TRIBUNNEWS.COM – Kelompok Houthi di Yaman merilis foto dan video rudal hipersonik yang digunakan untuk menyerang kapal Israel di Laut Arab.
Rudal tersebut diberi nama Hatem 2 dan ditujukan pada roket MSC Sarah V.
Pernyataan Houthi yang dikutip Press TV mengatakan: “Serangan itu dibenarkan.
Houthi mengatakan Hatem 2 memiliki bahan bakar padat, sistem kontrol canggih, dan kemampuan manuver.
Hatem 2 dikatakan memiliki “banyak versi dan beberapa fase”. Rudal tersebut diproduksi oleh Organisasi Produksi Militer Yaman.
Dalam video yang diunggah Houthi, terlihat sebuah rudal berwarna kuning panjang. Ada angka romawi di bagian ekornya.
Rudal tersebut ditembakkan dari pangkalan yang tidak diketahui di gurun pasir. Houthi mengatakan Hadim 2 menggunakan bahan bakar padat.
Di bawah ini adalah foto dan video peluncuran rudal tersebut. Hatem Rudal Berkecepatan Tinggi 2 (Mmy.Ye) Hatem Rudal Berkecepatan Tinggi 2 (Mmy.Ye) Hatem Rudal Berkecepatan Tinggi 2. Hatem Rudal Berkecepatan Tinggi 2 (Mmy.Ye) Hatem Rudal Berkecepatan Tinggi 2 (Mmy.Ye).
Video presentasinya dapat dilihat pada halaman ini. Kapal Houthi menargetkan Abu Dhabi
Menurut Pusat Informasi Gabungan Laut Merah dan Teluk Aden, kapal berbendera Liberia MSC Sarah terkena rudal di Laut Arab. Namun, rudal tersebut tidak mengenainya.
Belum ada laporan kerusakan atau cedera dalam insiden tersebut.
Sementara itu, Administrasi Maritim melaporkan bahwa serangan terhadap MSC Sarah V terjadi 280 mil dari Nishtun, ke arah tenggara. Situs ini terletak di sebelah timur Yaman dan dekat Oman.
Kapal tersebut berlayar pada pagi hari di dekat pulau Socotra di Yaman dan sedang dalam perjalanan menuju kota Abu Dhabi di Uni Emirat Arab.
Associated Press melaporkan, serangan terbaru terjadi setelah kapal induk USS Dwight D. Eisenhower meninggalkan daerah tersebut.
Dwight D. Eisenhower dikerahkan selama 8 bulan untuk menangani serangan Houthi.
Kelompok Houthi sebelumnya telah melancarkan beberapa serangan jarak jauh, namun sebagian besar dilakukan di lapangan di Yaman.
April lalu, Houthi menyerang MSC Orion yang posisinya antara 300 hingga 400 mil laut dari tanah Yaman.
(Berita Tribun/Februari)