Laporan Jurnalis Tribunnews, Hasiolan EP
TRIBUNNEWS.COM – Kepala Staf Kepresidenan Jenderal TNI (Purn) Moeldoko membuka Indonesia Future Network (IFN) bertema Pangan dan Gizi Masa Depan di Gedung Bina Graha Kompleks Istana Kepresidenan, Rabu (31/7/2024).
IFN ini merupakan hasil kerjasama Kantor Staf Presiden (KSP) dan Yayasan Pijar, bekerja sama dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) dan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (KemenPPN/Bappenas). ) , Hapus Borgerforening.
Dijelaskan bahwa kegiatan IFN ini dilatarbelakangi oleh ketahanan pangan yang menjadi isu penting bagi Indonesia seiring bertambahnya jumlah penduduk dan tantangan perubahan iklim.
Dalam forum ini, sebanyak 21 generasi muda dari sektor swasta, pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, dan akademisi berkumpul untuk membahas rintisan aksi dan kebijakan untuk mencapai ketahanan pangan dan mutu gizi nasional.
Tanpa tindakan nyata, Indonesia menghadapi risiko kelaparan, kekurangan gizi, dan ketidakstabilan ekonomi.
Kita perlu memperluas lahan, mengintensifkan produksi pangan dan melakukan diversifikasi dari beras ke bahan lainnya. Reformasi pertanian juga menjadi isu penting karena banyak generasi muda yang tidak mau lagi bekerja. di sektor pertanian,” kata Moeldoko.
Menurut Kepala Staf Presiden, Wakil Menteri Pertanian Sudaryono pun turut memberikan pandangannya terkait acara ini.
Menurutnya, transformasi pertanian tradisional menjadi pertanian modern serta penyediaan makanan bergizi dan susu minum bagi 82,9 juta penduduk Indonesia pada tahun 2029 merupakan beberapa prioritas yang harus didorong.
“Untuk mewujudkannya, banyak tantangan yang harus kita antisipasi, seperti kekeringan dan El Nino,” ujarnya.
Cazadira F. Tamzil, Direktur Kebijakan Publik Pijar Foundation, menekankan pentingnya ekosistem kolaboratif antara pemuda dan pemerintah untuk meningkatkan ketahanan pangan dan kualitas gizi.
“IFN Future Food and Nutrition ini membuahkan hasil yang konkrit yaitu Collaborative Action Plan yang diserahkan langsung kepada pemerintah. Pasca IFN, kami berkomitmen untuk terus mendorong implementasi Collaborative Action Plan tersebut,” ujarnya.
Muhammad Ichsan Karim, selaku staf ahli Kantor Staf Presiden dan penyelenggara Indonesia Future Network.
Ia berharap IFN dapat menjadi wadah inovasi dalam menghadapi tantangan-tantangan sektoral utama di masa depan.
“Inovasi dan kolaborasi merupakan kebutuhan saat ini agar tantangan ketidakpastian yang tiba-tiba dapat diatasi,” kata Ichsan Karim.
IFN Future Food and Nutrition diakhiri dengan pemaparan Collaborative Action Plan yang disusun oleh peserta dihadapan para pimpinan KSP.
Diselenggarakan secara rutin pada bulan Februari hingga Oktober 2024, IFN mempertemukan para praktisi muda terpilih dari beberapa sektor dan mengangkat berbagai isu strategis. IFN merupakan kerja sama antara KSP, Kemenpora, KemenPPN/Bappenas, Yayasan Pijar dan Ikatan Warga Muda.