Flu Burung Ditemukan pada Sapi, Epidemiolog Ungkap Ada Kemungkinan Menyebar ke Manusia 

Reporter Tribunnews.com Aisyah Nursyamsi melaporkan

TRIBUNNEWS.

Untuk artikel ini, Ahli Epidemiologi dan Pusat Kesehatan Global dan Kesehatan Populasi, Universitas Griffith, Australia 

Dr. Dicky Budiman BMed MD MScPH PhD memberikan jawabannya. 

Ia menjelaskan, virus influenza H5N1 kerap menginfeksi unggas, termasuk ayam dan unggas lainnya. Jarang ditemukan pada mamalia seperti sapi. 

Namun Dicky mengatakan, tidak menutup kemungkinan virus flu burung bisa menular ke sapi atau manusia. 

Rabu (1/5/2024), saat ditemui Tribunnews, ia mengatakan: “Tidak menutup kemungkinan terjadi kontaminasi pada hewan lain dan manusia, meski dalam skala yang jauh lebih kecil dibandingkan dengan burung.” 

Infeksi biasanya terjadi melalui kontak langsung dengan feses yang terkontaminasi. 

Namun, penularan dari mamalia, seperti sapi ke manusia, lebih jarang terjadi dibandingkan penularan dari burung ke manusia.

Dicky juga mengatakan, risiko orang yang meminum susu sapi terkontaminasi virus flu burung kemungkinan besar rendah. 

Karena biasanya proses pasteurisasi susu menghancurkan atau mengurangi jumlah bakteri yang mungkin ada di dalam susu. 

Untuk meminimalkan risiko, susu sapi harus diproses sesuai standar keamanan pangan.

Meski risiko penularan dari sapi ke manusia rendah, Dicky menekankan agar masyarakat berusaha menghindarinya. 

Selain itu, perlunya pemantauan ketat terhadap kesehatan dan kesejahteraan hewan di peternakan.

“Langkah-langkah ketahanan pangan juga relevan dalam produksi dan distribusi produk hewani, termasuk susu sapi,” tutupnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *