Dilansir reporter Tribunnews.com, Nitis Hawaroh
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – FL Technics Indonesia mengumumkan telah mendapatkan sertifikat dari Federal Aviation Administration (FAA) untuk perawatan, perbaikan, dan overhaul (MRO) di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai di Bali, Indonesia.
Martynas Grigas, Direktur FL Technics Indonesia, mengatakan sertifikasi yang diterima pada 15 April 2024 menegaskan komitmen FL Technics Indonesia dalam mencapai standar internasional tertinggi dalam perawatan dan keselamatan pesawat.
“Dengan sertifikasi FAA ini, FL Technics Indonesia dapat memberikan layanan line maintenance dasar dan lengkap kepada operator pesawat skala besar,” kata Martynas dalam keterangannya, Selasa (5 Mei 2024).
Martynas mengatakan, fasilitas MRO kedua seluas 14.013 m2 ini dirancang untuk memberikan layanan pengendalian perawatan berat yang lengkap bagi kapal induk berbadan sempit seperti Airbus dan Boeing.
Dikatakannya, fasilitas ini diharapkan selesai pada kuartal III 2024, dengan kapasitas Showroom, sarana pelatihan, jasa transportasi, Gudang Berikat (PLB) dan pelayanan penting terpadu lainnya.
“Komitmen kami terhadap standar internasional merupakan bagian penting dari visi kami untuk menciptakan ekosistem terintegrasi bagi industri penerbangan. Kami bangga menerima sertifikasi FAA untuk fasilitas perbaikan pesawat kedua kami di Bali, yang memperkuat kekuatan kami di Asia Pasifik dan memungkinkan kami memberikan layanan pelanggan terbaik dengan layanan MRO,” ujarnya.
Selain itu, fasilitas di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai menjadi kelengkapan FL Technics Indonesia di Bandara Internasional Soekarno Hatta Jakarta.
Konsultan FAA untuk FL Technics Indonesia, Michael E. Daniel selaku Managing Director Aviation Insight Pte Ltd, mengatakan FL Technics Indonesia, dengan lokasi strategis di dua hub penerbangan besar Indonesia, berada dalam posisi yang kuat untuk memberikan solusi perawatan yang efisien dan andal. Maskapai penerbangan yang beroperasi di wilayah tersebut.
“Data yang kami miliki menunjukkan bahwa lebih dari 50 persen perbaikan pesawat masih dilakukan di luar negeri. Hal ini menunjukkan besarnya potensi pasar perawatan pesawat di Indonesia dan mendorong kami untuk terus memperluas dan meningkatkan layanan MRO di kawasan Asia untuk mendukung dan meningkatkannya. Penerbangan untuk keselamatan penumpang dan pertumbuhan industri di kawasan Asia-Pasifik,”