Film Siksa Kubur Laris, Joko Anwar Sebut Isi Cerita Tak Hanya soal Agama: Luar Islam Bisa Relate

TribeNews.com – Film Saksa Kabur berhasil menjangkau lebih dari tiga lakh penonton bioskop di hari kesebelas peluncurannya.

Diketahui bahwa film tersebut berpusat pada seorang wanita bernama Saksa Kabur Sita.

Sita menyadari bahwa dia mulai tidak mempercayai agama setelah orang tuanya terbunuh dalam bom bunuh diri.

Meski demikian, sutradara Joko Anwar menjelaskan, film Saksa Kabur tidak hanya mengangkat isu terkait agama.

Apalagi siksa kubur selama ini identik dengan ajaran Islam.

Meski demikian, Joko Anwar mengaku telah menggarap film tersebut secara global.

Agar film Saksa Kabur dapat diterima oleh seluruh umat beragama.

“Yang unik dari Saxa Kabur adalah tidak hanya berbicara tentang agama, tapi lebih dari itu.”

Makanya walaupun film ini bernuansa Islam, tapi orang di luar Islam akan sangat bisa menontonnya, karena sifatnya universal, kata Joko Anwar dikutip YouTuber Abdul Acharin, Selasa (23-2024).

Pasalnya, film Saksa Kabur juga menggunakan pendekatan yang berkaitan dengan norma-norma yang ada di masyarakat.

Jadi bukan soal keyakinan agama, tapi juga nilai-nilai apa yang kita anut, itu yang saya maksud, lanjutnya.

Hal itu muncul dari kekhawatiran Joko Anwar terhadap tren yang terjadi saat ini.

Menurut Joko Anwar, saat ini sudah banyak masyarakat yang mulai menormalisasi bentuk-bentuk kejahatan.

“Premisnya adalah jika masyarakat suatu negara mengaku beragama dan semakin lama semakin religius, maka kejahatan akan semakin menjadi hal yang biasa,” kata Joko Anwar.

Joko Anwar menilai hal tersebut tentu tidak akan terjadi jika masyarakat mengetahui adanya hukuman setelah kematian.

“Misalnya kalau mereka percaya ada akhirat, daripada kita hidup, orang tidak akan berbuat kejahatan, berarti orang tidak percaya, kan?”

Nah, itu yang coba kami tampilkan (film Saksa Kabore), jelas Joko Anwar.

Dalam film Saksa Kabur, Joko Anwar menjelaskan, ceritanya berfokus pada seorang perempuan yang tidak terima atas kematian orang tuanya.

– Joko Anwar mengatakan bahwa premisnya adalah tentang seorang wanita yang melihat orang tuanya sebagai korban bom bunuh diri.

Akibat kejadian tersebut, perempuan yang digambarkan menjadi tidak percaya terhadap ajaran agama.

Lebih lanjut, perempuan tersebut ingin membuktikan bahwa ajaran agama itu tidak benar.

Makanya dia menyalahkan agama. Dia ingin membuktikan bahwa siksa kubur itu tidak nyata, kata Joko Anwar.

Di sisi lain, Joko Anwar dalam film Saksa Kabur juga menunjukkan bentuk reaksi masyarakat yang tidak meyakini ajaran agama.

“Tetapi tentu saja hal itu mempunyai konsekuensi yang mengerikan bagi mereka yang tidak percaya,” tambahnya.

(Tribunnews.com/Enggar Kusuma)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *