Festival Cap Go Meh dan Misi Lestarikan Budaya Tionghoa

Laporan Tribunnews.com, Bio Indra Pharma

Tribunnews.com, Jaket – Tahun Baru Imlek merayakan akhir tahun, dan Cap Go Meh Festival berpartisipasi di beberapa kota di Indonesia.

Festival ini kembali ke Jaket Carpenter, hanya dalam budaya Tiongkok dan budaya Barat Jacket, serta memuncak dan menutup perayaan Tahun Baru Cina tahun 2025.

Festival ini adalah perayaan 7 tahun di TM Seasons City yang bertujuan mempertahankan budaya Cina di Indonesia.

, Mengungkapkan bahwa ada makna yang lebih dalam dalam acara ini 

“Ini bagus, ini bertujuan untuk menjaga budaya Cina dari Calamanton. Kami mengembangkan budaya Cina untuk penduduk Indonesia.”

Tahun ini festival ini dilengkapi dengan topik ‘Little Singquang’, yang bertujuan untuk mempertahankan tradisi topi itu, dan memperkuat keragaman budaya di Indonesia.

 

Cap Go Meh Festival menyediakan berbagai atraksi unik seperti singa, tetang dan seni tradisional. Pamerkan tidak hanya budaya Cina, tetapi juga noda tabu yang unik seperti Pankok Silot, Tangidor dan Vanal-Andal.

“Kami menyebutnya ‘Singekwang kecil.’

“Ini bagus karena acara hari ini adalah festival yang sangat festival! Perwakilan tahun 1980-an, tidak hanya budaya yang berkaitan dengan tarian singa dan budaya topi go meh, tetapi juga transisi vanal-andal-andal,” Komisaris Ny. Francin Widho Kata, B. DPRD FAI Sai kata Jakarta.

Perayaan tahun ini, lebih dari seratus tato menghadiri festival. Sekretaris Cap Go Meh Festival Committee, Guru Guru menjelaskan bahwa Cap Go Meh bukan hanya perayaan atau pertunjukan, tetapi juga makna spiritual yang mendalam.

“Secara keseluruhan tahun ini, saya yakin akan menolak penguatan dan menolak keselamatan dan kelembutan di semua bidang,” katanya. 

“Tahun ini adalah tahun ular pohon, yang melambangkan keamanan dan keuntungan tahun ini,” jelas Epitat.

Menariknya, Cap Go Meh bukan hanya sekelompok upacara budaya, tetapi dianggap sebagai bagian dari kekayaan orang Indonesia.

“Cap Go Meh adalah budaya penduduk Indonesia. Ini bukan hanya budaya suku, tetapi bagian dari kekayaan tanah air kita,” kata Singjakang City DPRD1, wakil presiden City Singekwang.

Menurut informasinya, Cap Go Meh Festival, TM Seasons City masih mengelola berbagai program untuk malam hari.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *