Ferry Maryadi Terisak Saat Azankan Jenazah Ibunya di Liang Lahat

Tribunnews.com – Ferry Maryadi tampak sulit untuk mengangkut peti mati ke mayat Rospita, ibunya sampai ditempatkan di kuburan.

Dia kemudian turun ke kuburan, mayat tubuh Rospepit sambil menangis. Ketika dia mendaki kuburan, feri Maryadi itu berat lagi.

Dia mencoba menutupi kesedihannya sebelum berkabung dan istri serta anaknya.

“Terima kasih semua, ibuku untuk membuka pintu secara maksimal,” kata Ferry di TPU Jeruk Purut, Jakarta Selatan pada hari Kamis (2009-05-20). Ferry Maryadi selama pemakaman ibu di TPU Jeruk Puut, Jakarta Selatan, Kamis (15.12.2024). Deswita Maharani, istri Maryadi Ferry, sebenarnya dihancurkan oleh kepergian Rospepin. Dia menangis ketika dia melihat tubuhnya di dalam -lawanya, yang digali di lantai.

Tidak sendirian, Deswita Maharan ditemani oleh mantan istri Ferry Risma Nilawati. Keduanya sangat menyesal bahwa dalam 79 tahun mereka -dalam -hukum mereka meninggal.

Deswita Maharan menceritakan kisah kronologi kematian Rospepa, dalam -laws dan ibu dari Maryada Ferry. Tiga hari yang lalu, Rospita dibawa ke rumah sakit RSPP karena penurunan situasi.

“Beginilah cara ibunya membawa anak -anaknya ke rumah sakit karena berkurangnya kondisi. Kesadaran juga berkurang dan cairan hitam juga dilepaskan, yang merupakan tanda bahaya,” kata Deswita Maharani.

“Ketika saya tiba di rumah sakit, bahasa medis ibu saya sangat kritis. Jadi di ICU, dia harus bertindak. Situasinya juga tidak sadar dan akhirnya meninggal,” lanjutnya. (ARI).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *