Fenomena Astronomis 2023: Gerhana Matahari Hibrida, Gerhana Bulan Penumbra, Gerhana Bulan Sebagian

TRIBUNNEWS.COM – Simak fenomena astronomi yang akan terjadi di tahun 2023 berikut ini.

Instagram resmi @lapan_ri mengumumkan akan terjadi fase bulan dan gerhana matahari pada tahun 2023.

Bulan mempunyai 4 fase yaitu bulan baru, bulan awal, bulan purnama, dan bulan akhir.

Lalu terjadi 4 kali gerhana yakni 2 kali gerhana matahari dan 2 kali gerhana bulan.

Indonesia nantinya akan menyaksikan gerhana matahari hibrida, gerhana penumbra, dan gerhana bulan sebagian.

Sementara itu, Indonesia tidak bisa menyaksikan gerhana matahari cincin karena Indonesia tidak terkena antumbra atau penumbra Bulan.

Selain itu, fase bulan baru terjadi saat bulan masih berada di bawah ufuk di seluruh wilayah Indonesia.

1. Gerhana Matahari Hibrid (20 April 2023)

Gerhana matahari hibrid merupakan gerhana matahari yang memiliki 2 jenis gerhana berbeda yang terjadi secara bersamaan dalam satu fenomena.

Bermula dari gerhana matahari cincin, kemudian menjadi gerhana matahari total dan kemudian kembali menjadi gerhana matahari cincin dalam waktu singkat.

2. Gerhana Bulan Penumbra (5-6 Mei 2023)

Gerhana bulan dapat disaksikan dari tenggara hingga barat daya pada zona WIB.

Sedangkan untuk zona WITA, gerhana matahari akan terlihat dari arah selatan hingga barat daya.

Sedangkan untuk zona WIT, gerhana dapat diamati dari arah barat daya hingga barat.

3. Gerhana Bulan Sebagian (29 Oktober 2023)

Durasi parsial seluruh Indonesia (kecuali 5 provinsi Pulau Papua yang tidak mengalami kontak akhir parsial) adalah 1 jam 17 menit.

Durasi parsial Kota Manokwari 1 jam 10 menit, Jayapura 41 menit, Nabire 1 jam 2 menit, Wamena 47 menit, dan Merauke 36 menit.

Gerhana dapat disaksikan dari arah barat laut hingga barat untuk zona WIB dan dari arah barat untuk zona WITA dan WIT.

(Tribunnews.com/Latifah)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *