Fasilitas yang Dibangun Jeka Saragih di Simalungun Mulai Lahirkan Pejuang Baru: Tampil di AS dan PON

Laporan jurnalis Tribunnews.com Alfarizy AF

TRIBUNNEW.COM, JAKARTA – Gym atau sarana latihan yang dibangun Jeka Saragih saat ini mulai melahirkan petarung-petarung baru.

Seniman bela diri campuran asal Indonesia ini diketahui memiliki beberapa sasana di kampung halamannya di Simalungun, Sumatera Utara.

Lima tahun lalu, Jeka Saragikh mulai “berpisah” untuk membangun tempat latihan.

“Sebenarnya pembangunan tempat latihan di desa itu akan dimulai pada tahun 2019,” kata Jeka Saragih saat ditemui di Beat Up Camp di Patal Senayan, Jakarta, Minggu (01/09/2024).

“Kami telah mendirikan tempat latihan dan saat ini memiliki empat kamp sebagai basisnya (Pertarungan Simalungun Siantar Club (PSSC)),” lanjutnya.

Tujuan dibangunnya Jeka gym adalah untuk memberikan wadah bagi para atlet muda.

Menurutnya, seni bela diri campuran saat ini sedang berkembang di Indonesia seiring dengan banyaknya kompetisi pencak silat di Indonesia.

Perkembangan UFC Indonesia dan prioritas UFC sangat maju, sehingga kami menetapkan tujuan untuk mengembangkan atlet tanpa dana,” kata Jeka.

“Kenapa tidak, saya akan urus gedung dan infrastruktur untuk saudara-saudara saya yang tidak punya uang. Saya tidak hanya bertanya di sini, terutama dari pemerintah wilayah saya. Tapi saya laksanakan, saya dirikan tempat latihan gratis untuk adik-adik yang ingin berprestasi di desa saya,” lanjutnya.

Saat ini, Jeka Saraghih mengatakan ratusan pesilat sedang berlatih di sasana yang dibangunnya.

Bahkan, para petarung lahir dari sasana ini yang dikirim ke Amerika Serikat (AS).

Petarung tersebut adalah John Setiawan Saraghih yang bermain untuk Cage Warriors di San Diego, AS pada Juni lalu.

“Saya punya hampir seratus orang yang saya latih ya. Lalu orang yang mulai ke Amerika itu John Setiawan Saragih yang berangkat ke Amerika dari hasil salah satu desa saya,” kata Jeka.

Tak hanya itu, Jeka juga mengungkapkan ada pesilat yang dilatihnya untuk mengikuti Pekan Olahraga Nasional (PON) Aceh-Sumut (Sumut) XXI/2024.

“Atlet-atlet kita juga ada yang sekarang ada di Jakarta untuk pelatnas (pelatnas). Atlet-atlet saya sudah banyak yang pindah. Saya hanya bisa memberikan jalan kepada mereka karena saya tidak bisa membiayai sepenuhnya,” jelas Jeka.

Apalagi, atlet binaan Mola TV ini berharap para pesilat yang memulai dari sasananya bisa sukses di masa depan.

Mereka berharap para atlet sukses nantinya bisa kembali ke Pematang Siantar dan membangun daerah.

“Saya berharap mereka juga bisa berkembang di sana, dan ketika mereka melakukannya, mereka akan ingat di mana mereka dilahirkan dan bersinergi untuk mengembangkan olahraga di desanya,” pungkas Jeka.

 (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *