Fans Masih Berharap Kejutan Elkan Baggott dan Justin Hubner Tiba-tiba Ada di DSP Indonesia vs Guinea

Fans masih menantikan penampilan kejutan Elkan Baggott dan Justin Hubner di DSP Indonesia vs Guinea.

TRIBUNNEWS.COM- Sehari jelang play-off Olimpiade Paris antara Indonesia U23 dan Guinea U23, banyak suporter Indonesia yang masih berharap Elkan Baggott dan Justin Hubner bisa bergabung dengan timnas Garuda Muda.

Timnas Indonesia U23 2024 Prancis akan menghadapi Guinea pada Kamis (5/5) pukul 20.00 WIB di babak play-off Olimpiade Paris.

Mereka berharap kejutan itu terulang kembali, mengingat momen Justin Hubner pada 2024. Piala AFC U23 dimainkan bolak-balik antara Belanda dan Qatar.

Mereka menuliskan harapan fans Indonesia atas kedatangan Elkan Baggott dan Justin Hubner di platform X.

“Apa kabar terbaru dari kedua pemain ini? Akankah mereka bekerja sama? Elkan Baggott dan Justin Hubner. Masih menunggu, mudah-mudahan ada kejutan bahwa salah satu dari mereka (lebih disukai keduanya) tiba-tiba menemukan diri mereka di DSP pada hari pertandingan,” tulis seorang pengguna X. .

Postingan tersebut pun memicu perbincangan yang lebih panjang dan menarik di kalangan penggemar timnas Indonesia.

“Elkan harusnya bisa, karena jarak Perancis dan Inggris tidak jauh dan dia juga belum ada rencana dengan klubnya. Dan klubnya santai saja karena sudah masuk kejuaraan Inggris. Kalau laki-laki, itu sayang sekali kalau langsung dari Jepang ke Paris pasti jauh lebih capek dibandingkan saat pulang kampung,” tulis fans lainnya.

“Sepertinya solusi sudah selesai, klub mereka tidak mau tertipu dua kali jika pada akhirnya tidak ada hasil”

“Ini juga bisa menjadi strategi untuk mencegah lawan membacanya jika mereka bisa memainkannya.”

“Setidaknya jangan lakukan itu tolong, kedepannya kita akan naik kapal feri bersama Komang sese”

“Kalau Justin hanya terbang sampai siang ini, dia pasti lelah berjuang besok. Kalau Elkan benar-benar berhasil bertanding besok, dia akan naik Uber, kereta api, atau bahkan pesawat.”

“Baggot dari Inggris ke Perancis, jauh banget, suruh aku sewa Uber”

“Kalau punya tas pasti ada… tapi Justin, kalau tidak cepat pasti capek.”

“Itu masih mungkin karena Inggris dekat dengan Paris. Saya rasa Justin tidak akan bergabung.”

“Ini kejutan, siapa tahu separuh waktu akan kembali lagi”

“Hubner sedang berlatih di klub pagi ini dan Cerezo tidak mengizinkan saya.”

“Info A1 dari orang dalam. Elkan dan Hubner tidak bisa bersatu,” tulis yang lain.

“H-1 tapi masih belum ada kabar tentang Elkan Baggott dan Justin Hubner,” tulis yang lain.

Komentar penggemar di X masih berharap Elkan Baggott dan Justin Hubner bisa tampil untuk laga Indonesia melawan Guinea.

Meski banyak suporter yang tampak putus asa, dua gelandang bertahan Indonesia tidak bisa bermain. PSSI mengirimkan surat

Presiden Badan Tim Nasional (BTN) Sumardji mengatakan PSSI telah mengirimkan surat ke Ipswich Town untuk memanggil Elkan Baggott ke skuad Indonesia U23. Saat ini kami masih menunggu tanggapan dari Baggott Club.

Presiden PSSI Erick Thohir jelang laga melawan Guinea U-23 mengatakan, pihaknya berupaya memanggil kembali Elkan Baggott karena Bristol Rovers tak lagi bermain. Sementara itu, klub induknya, Ipswich Town, juga ikut promosi ke Liga Inggris.

Erick terus meyakinkan klubnya untuk melepas Justin Hubner dari Cerezo Osaka dan Elkan Baggott dari Ipswich Town untuk bergabung.

“Kami juga berusaha mendatangkan Elkan (Baggott) dan Justin (Hubner). Tapi Justin dan Elkan menginginkannya, jadi kalau semua bisa bergabung di Paris, itu akan menjadi kekuatan penuh pertama kami,” kata Erik Thohir kepada wartawan. Bintang Guinea itu telah tiba di Paris

Timnas Indonesia U23 2024 Prancis akan menghadapi Guinea pada Kamis (5/5) pukul 20.00 WIB di babak play-off Olimpiade Paris.

Witan Sulaeman dan kawan-kawan menghadapi tim yang didukung mantan pemain ajaib Barcelona, ​​Ilaix Moriba.

Dari catatan

Ilaix Moriba saat ini baru berusia 21 tahun dan bermain untuk Getafe dengan status pinjaman dari RB Leipzig musim ini. pada tahun 2021 ia bermain untuk Barcelona satu tim dengan Lionel Messi.

Guinea U23 akan diperkuat empat pemain lebih berpengalaman. Yakni Ilaix Moriba, Saidou Wow, Facinet Conte dan Ibrahim Diakite. Moriba semakin menarik perhatian karena ia merupakan mantan pemain ajaib Barcelona yang kini bermain untuk Getafe.

Dua bala bantuan penting lagi untuk Syli Espoir baru saja tiba di ibu kota Prancis. Ilaix Moriba Kourouma, Aguibou Camara dan pemain lainnya yang dipanggil oleh Kaba Diawara akan mencoba menawarkan Guinea kualifikasi kedua yang bersejarah untuk Olimpiade.

Meski punya pemain-pemain top, Garuda Muda masih berpeluang meraih kemenangan. Faktor mental memegang peranan penting dalam pertandingan penting tersebut.

“Meskipun Guinea punya Ilaix Moriba, mantan pemain berbakat Barca, kita punya Hokky dan Dewa,” salah satu netizen menyemangati pemain internasional Indonesia itu dengan pidato ceria.

Bek naturalisasi Indonesia Osas Saha asal Nigeria turut mengomentari laga Indonesia U-23 melawan Guinea U-23 pada kualifikasi Piala Dunia FIFA 2024 yang akan digelar pada 9 Mei di Paris.

Menurut Osas, tim asuhan Garuda berpeluang besar memenangkan pertandingan karena melihat perjuangan Rizky Ridho dan kawan-kawan di Piala AFC U-23.

Ia hanya mengingatkan, pada pertandingan selanjutnya yang menentukan menang atau tidaknya tim akan lebih bergantung pada mentalitas pertandingan.

Osas menilai sepak bola saat ini bukan hanya soal posisi tubuh, tapi juga mentalitas dan teknik yang menjadi faktor terpenting kekuatan sebuah tim.

“Saya yakin Indonesia punya peluang lolos karena sepak bola sekarang sama, tidak ada persoalan antara Afrika dan Eropa yang hanya sekedar pemikiran,” kata Os Saha saat ditemui di Kuningan, Jakarta, Senin (05/06/2024).

“Saya optimis, saya bisa menang. Jangan terlalu memikirkan fisik dan sikap, saya tetap yakin mereka akan menang, tapi itu tergantung kondisi lapangan. “Kalau mereka bisa bermain konsisten hingga saat ini, kami akan melakukannya. menang,” jelasnya.

Menurut Osas yang juga keturunan Afrika, kriteria pemain Afrika adalah kemampuan bertarung tinggi dan mentalitas tinggi.

Hal ini sangat perlu diketahui oleh para pemain Timnas U23 Indonesia, memiliki mentalitas yang baik selama bertanding.

Soal postur, pemain Guinea memang terbilang bertubuh tinggi, namun menurut Osas hal tersebut tidak menjadi masalah dan tidak mengecewakan pemain Indonesia jika melihat postur dan kekuatan bertarungnya.

“Yang perlu diperhatikan tentu saja mental. Mereka harus berjuang, mereka tidak mau kalah secara fisik, mereka tidak mau kalah secara fisik. Tidak ada masalah postur. Messi kecil dan bertenaga. “Sepak bola tidak.” soal tinggi badan, tapi mentalitas dan teknik”, tutupnya.

Osa Saha juga menjelaskan sifat akting negara-negara Afrika. Menurut Osas, Guinea pasti akan bertanding dengan semangat juang yang besar.

“Sejauh ini saya lihat itu hanya soal mental saja. Pemain asal Afrika itu punya mental yang kuat dan pantang menyerah. Apa pun ceritanya, Anda tidak mau kalah. Kalau pemain Afrika punya hal seperti itu, dia akan sangat sulit dikalahkan,” ujarnya. kata Osas.

Berdasarkan OSAS saja, kualitas Guinea masih kalah dibandingkan negara-negara yang sering mengikuti Piala Dunia, seperti Nigeria, Pantai Gading, Kamerun, dan Ghana.

Untuk itu, Os menilai Indonesia masih berpeluang mengalahkan Guinea asalkan Hernando Ari dan kawan-kawan berada dalam performa terbaiknya dan tidak patah semangat di hadapan para pemain Guinea.

“Iya, baru meningkat, berbeda dengan Nigeria, Kamerun, Pantai Gading, dan Ghana. “Antusiasme mereka pasti lebih tinggi karena ingin berkompetisi di Afrika,” kata pemain PSBS Biak.

“Sejauh ini semua baik-baik saja, tapi sepak bola itu Fifty-Fifty, itu tergantung individu masing-masing. Semua memang harus bermain bagus di 11 lawan 11. Tapi saya yakin Indonesia bisa kalau mentalnya lebih kuat dari mereka. lawan.” , Lanjut Os.

Laga Indonesia U-23 kontra Guinea U-23 diperkirakan bakal berlangsung sengit karena pemenang laga ini pasti akan ditentukan pada 2024 di Olimpiade Paris.

Presiden Badan Tim Nasional (BTN) Sumardji mengatakan PSSI telah mengirimkan surat ke Ipswich Town untuk memanggil Elkan Baggott ke skuad Indonesia U23. Saat ini kami masih menunggu tanggapan dari Baggott Club.

Presiden PSSI Erick Thohir jelang laga melawan Guinea U-23 mengatakan, pihaknya berupaya memanggil kembali Elkan Baggott karena Bristol Rovers tak lagi bermain. Sementara itu, klub induknya, Ipswich Town, juga ikut promosi ke Liga Inggris.

Erick terus meyakinkan klubnya untuk melepas Justin Hubner dari Cerezo Osaka dan Elkan Baggott dari Ipswich Town untuk bergabung.

“Kami juga berusaha mendatangkan Elkan (Baggott) dan Justin (Hubner). Tapi Justin dan Elkan menginginkannya, jadi kalau semua bisa bergabung di Paris, itu akan menjadi kekuatan penuh pertama kami,” kata Erik Thohir kepada wartawan.

Sebagian besar pemain Guinea bermain di luar negeri. Pemain Indonesia juga banyak yang bermain di luar negeri. Mereka adalah Nathan Tjoe-A-On, Pratama Arhan, Ivar Jenner, Marcelino Ferdinand, Rafael Struick dan satu pemain yang masih menunggu yakni Elkan Baggott.

Timnas Indonesia U-23 menggelar sesi latihan pertamanya di Paris, Prancis pada Senin (5/5). Pada sesi latihan pertama kali ini, pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong hanya fokus pada beberapa penyesuaian saja, seperti cuaca dan lapangan.

Pada sesi latihan pertama di Stade Leo Lagrange, Shin Tae-yong menilai kualitas lapangan kurang bagus dan membandingkannya dengan kualitas Qatar.

Maksudnya tidak seperti Doha, tapi katanya rumput di sini paling bagus. Jadi mau tidak mau kita harus beradaptasi dengan situasi dan kondisi di sini,” kata Shin Tae -yong.

Lebih lanjut, pelatih asal Korea Selatan itu menjelaskan perubahan lain yang dilakukannya, khususnya terkait makanan dan jam tidur.

Seperti diketahui, Indonesia menjalani play-off melawan Guinea setelah kalah dari Irak U-23 dalam perebutan tempat ketiga Piala AFC.

Laga melawan wakil Afrika menjadi kesempatan terakhir tim Garuda tampil di Olimpiade Paris 2024.

“Jadi pasti ada masalah baik makanan maupun tidur karena kami juga terburu-buru memesan hotel dan lain-lain karena keputusan itu setelah menyelesaikan pertandingan kemarin di Doha, jadi ada beberapa masalah itu saja,” ujarnya.

Selain faktor teknis yang mencerminkan pengalaman Qatar di Piala Asia U23, Indonesia juga harus mengantisipasi faktor non teknis terkait wasit.

Video Assistant Referee (VAR) Thailand Sivakorn Pu-udom akan menjadi wasit pertandingan Indonesia kontra Guinea 2024. Indonesia di babak playoff Olimpiade Paris.

Pengamat sepak bola Ronny Pangemanan mendapat kabar Sivakorn Pu-udom akan menjadi wasit VAR pertandingan Indonesia. “Setiap Sivakorn unggul, Indonesia selalu kalah, setidaknya dalam empat pertandingan terakhir,” kata Bung Rofan di channel YouTube-nya.

Ia terkejut dengan cara AFC menunjuk wasit. Setiap kali Indonesia bermain, Sivakorn selalu menjadi wasit VAR. Padahal masih banyak wasit lain yang bisa ditunjuk menjadi wasit VAR.

Selama tahun 2024 Indonesia sudah empat kali dikapteni oleh Sivakorn Pu-udom, baik di level senior maupun U-23 dan Indonesia selalu kalah di laga tersebut.

Laga Indonesia melawan Guinea di babak play-off akan resmi disiarkan langsung oleh RCTI.

Anggota Komite Eksekutif PSSI Arya Sinulingga pun angkat bicara soal perjalanan PSSI yang menyiarkan pertandingan tersebut secara langsung di televisi nasional.

Seperti diketahui, pertandingan Indonesia-Guinea U-23 yang sebelumnya dimainkan secara tertutup hanya disiarkan di FIFA+.

“Seperti yang kami katakan, karena ini play-off dan play-off antara dua konfederasi, satu Afrika dan satu Asia, kemarin kami mencoba melihat siapa yang akan menjadi tuan rumah karena di play-off Olimpiade, apakah itu AFC atau FIFA, FIFA keluar,” ujarnya, Senin (5/6) Arya Sinulingga.

“Kami kejar FIFA, kami juga bilang kalau perlu produksi, nanti kami ke sana untuk produksi. Ternyata mereka sudah produksi, mereka siapkan siarannya, lalu bilang ke kami akan mengadakan kompetisi.

“Sekitar tiga hari yang lalu ada lomba, sayembara dan daftar pemenang, dan hari ini baru diketahui bisa disiarkan di televisi,” jelasnya.

Arya mengatakan, pertandingan Indonesia-Guinea U-23 yang kini ditayangkan di televisi nasional akan memudahkan masyarakat Indonesia dalam menyaksikannya.

Ia juga meminta masyarakat Indonesia tetap waspada dan mendoakan Marcelino Ferdinan dan lainnya. bisa memenangkan permainan.

Pasalnya, laga ini merupakan kesempatan terakhir tim Garuda tampil di Olimpiade Paris 2024.

“Setidaknya itulah upaya terbaik yang bisa kami lakukan.” Jadi kemarin, setelah beberapa jam melawan Irak, kami langsung bekerja dengan seluruh tim. “Kami berharap dengan langkah ini seluruh penonton dapat menikmati pertandingan dan usaha yang dilakukan timnas kami,” ujarnya.

(Tribunnews/Abdul Majid/Ibu)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *