TRIBUNNEWS.COM – Ada fakta menarik sekaligus mengejutkan jika membahas poin dan rangking FIFA, khususnya untuk timnas Indonesia.
Seperti diketahui, Timnas Indonesia sedang mengalami kenaikan peringkat FIFA yang cukup signifikan, apalagi setelah dilatih Shin Tae-yong.
Pada awal kepelatihan Shin Tae-yong di timnas Indonesia pada 2019, ia menduduki peringkat 173 ranking FIFA.
Pelatih asal Korea Selatan itu lambat laun berhasil membawa peringkat FIFA timnas Indonesia kembali ke peringkat 134.
Tentu tidak mudah dan cepat bagi Shin Tae-yong untuk menaikkan status timnas Indonesia di ranking FIFA.
Butuh waktu sekitar 4,5 tahun sebelum Shin Tae-yong mampu mencapai pangkat timnas Indonesia. Jay Idzes selebrasi usai Timnas Indonesia mengalahkan Vietnam pada laga kualifikasi Piala Dunia 2026 di Stadion Utama Gelora Bung Karno pada 21 Maret 2024 (Instagram @jayidzes)
Ranking FIFA yang saat ini dipegang Timnas Indonesia kemungkinan besar akan kembali melejit, khususnya pada Juni 2024.
Timnas Indonesia dikabarkan akan melakoni dua laga krusial di babak kedua kualifikasi Piala Dunia 2026.
Dua laga terakhir yang dijalani The Eagles adalah melawan Irak (6/6/2024) dan Filipina (11/6/2024) di Grup F.
Stadion Gelora Bung Karno akan menjadi arena utama dua pertandingan timnas Indonesia.
Jika bicara potensi poin dan kenaikan ranking FIFA, Timnas Indonesia bisa mendapatkannya dari dua laga tersebut.
Jika timnas Indonesia meraih hasil positif di dua laga tersebut, poin dan rangking FIFA dipastikan akan langsung meroket.
Misalnya saja jika Timnas Indonesia meraih hasil positif saat melawan Irak, siapa lawannya besok siang.
Status Irak yang memiliki rangking FIFA jauh lebih tinggi dibandingkan timnas Indonesia menghadirkan sisi positif dan negatif.
Sisi baiknya, Eagles kemungkinan besar akan meraih poin FIFA jika mereka menang atau seri melawan Irak.
Padahal, meski kalah dari Irak, penurunan poin FIFA yang dialami Timnas Indonesia tidak akan terlalu besar.
Berdasarkan perhitungan Football Rankings, timnas Indonesia akan mendapat tambahan 19,3 poin jika menang melawan Irak.
Jika bermain imbang, Timnas Indonesia masih mendapat tambahan 6,8 poin usai melawan Irak.
Namun jika kalah dari Irak, poin timnas Indonesia hanya akan turun 5,7 poin.
Berkaca dari hal tersebut, laga melawan Irak harus disikapi dengan bijak oleh timnas Indonesia yang dipimpin Shin Tae-yong. Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong memeriksa pemainnya melawan Jepang pada laga final Grup D Piala Asia 2024 di Qatar, Rabu (24/1/2024). (Dok.: PSSI)
Bukan hanya pencarian tiga poin saja yang harus diselesaikan untuk mengamankan tiket ke babak ketiga dan lolos ke Piala Asia 2027.
Namun, Timnas Indonesia butuh misi ambisius lain untuk mendongkrak peringkat Garuda di FIFA.
Usai menghadapi Irak, Timnas Indonesia juga berpeluang meraih poin saat menghadapi Filipina di laga terakhirnya.
Namun Timnas Indonesia tidak akan mendapat poin lebih jika menang melawan Filipina, karena The Eagles berada di peringkat lebih tinggi.
Kemenangan melawan Filipina terus memberikan dampak positif bagi perolehan poin dan peringkat FIFA timnas Indonesia.
Jika meraih hasil positif saat melawan Irak dan Filipina, timnas Indonesia diprediksi akan kembali bangkit di peringkat FIFA.
Maret lalu di kualifikasi Piala Dunia 2026 saat Timnas Indonesia meraih dua kemenangan melawan Vietnam.
Timnas Indonesia mencetak poin di bawah 30,04 saat berhasil mengalahkan Vietnam di laga kandang dan tandang.
Berkat tambahan 30,04 poin, peringkat FIFA timnas Indonesia naik signifikan dari 143 menjadi 134 pada Maret lalu.
Pada akhirnya, perolehan poin Timnas Indonesia di laga kualifikasi Piala Dunia dan Piala Asia ternyata cukup untuk memecahkan peringkat The Eagles di FIFA. Poin kualifikasi Piala Dunia lebih kuat dibandingkan juara AFF
Dibandingkan turnamen seperti Piala AFF, sebenarnya terdapat gap yang sangat besar dalam hal potensi poin FIFA.
Hal ini wajar saja mengingat Piala AFF yang digelar dua tahun sekali bukanlah turnamen yang ada dalam kalender FIFA.
Alhasil, potensi poin peserta Piala AFF dan kenaikan peringkat FIFA tidak terlalu signifikan.
Misalnya saja yang dirasakan Thailand saat menjuarai Piala AFF edisi 2020 usai mengalahkan timnas Indonesia di final.
Dikutip dari akun Instagram @442indonesia, tim Gajah Perang memperoleh tambahan 11,85 poin FIFA setelah menjadi juara.
Thailand memperoleh tambahan 11,85 poin setelah memainkan delapan pertandingan dari babak penyisihan hingga final (2x).
Bandingkan dengan perolehan poin Timnas Indonesia usai mengalahkan Vietnam hanya dalam dua laga pada Maret lalu.
Dibandingkan juara Piala AFF 2020 Thailand, perolehan poin timnas Indonesia hampir 2,5 kali lipat.
Hal ini menunjukkan poin kualifikasi Piala Dunia sebenarnya lebih ampuh dibandingkan menjuarai Piala AFF.
Terlepas dari fakta yang cukup mengejutkan tersebut, gelar Piala AFF tentu mengancam rasa gengsi.
Apalagi bagi Timnas Indonesia yang masih berjuang meraih gelar juara pertamanya di Piala AFF.
(Tribunnews.com/Dwi Setiawan)