TRIBUNNEWS.COM – Gerhana matahari akan terjadi pada Selasa 25 Oktober 2022.
Gerhana matahari merupakan fenomena alam yang terjadi saat Bumi, Bulan, dan Matahari sejajar.
Mengutip Lapan, saat terjadi gerhana matahari, bayangan bulan jatuh ke bumi dan mengaburkan matahari sehingga membuat permukaan bumi menjadi gelap.
Ada beberapa jenis gerhana bulan, yaitu gerhana bulan total yang bayangan bulan menutupi matahari seluruhnya.
Gerhana matahari sebagian terjadi ketika bayangan bulan hanya menutupi sebagian matahari.
Jika bulan menutupi bagian tengah matahari, namun masih ada sinar matahari yang terlihat di sekeliling bulan, maka disebut gerhana matahari. Badan Meteorologi, Meteorologi, dan Geofisika (BMKG) bersama BMKG Semarang mengamati gerhana matahari sebagian di Menara Masjid Raya Jawa Tengah, Minggu (21/6/2020). (Tribun Jateng/BMKG/Hermawan Handaka) (TRIBUN JATENG/TRIBUN JATENG/HERMAWAN HANDAKA)
Lantas bagaimana dengan peristiwa gerhana matahari 25 Oktober 2022? Apakah bisa dilihat di Indonesia?
Gerhana matahari terakhir pada tahun 2022
Gerhana matahari hari ini merupakan gerhana matahari sebagian.
Ini akan menjadi bagian dari gerhana matahari kedua dan terakhir pada tahun 2022.
Gerhana matahari pertama akan terjadi pada 30 April 2022.
Puncak RUPS hari ini adalah pada tanggal 25 Oktober 2020 pukul 11.00 UT atau 18.00 WIB.
Namun gerhana bulan total tahun ini akan kembali terjadi pada 8 November 2022.
Hal ini tidak bisa dilihat di Indonesia
Gerhana ini tidak bisa disaksikan dari Indonesia karena wilayah ini tidak melewati bayangan bulan.
Peneliti Pusat Sains Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Andi Pangerang, mengatakan Indonesia tidak melewati bayangan penumbra bulan.
Gerhana ini tidak bisa disaksikan di Indonesia karena kawasan tersebut tidak melewati bayangan bulan, jelas Andi kepada Kompas.com, Senin (24/10/2022).
Namun masyarakat tetap bisa menyaksikan gerhana melalui siaran langsung yang disiarkan oleh NASA atau lembaga lainnya.
Tempat untuk dilihat
Di sisi lain, wilayah yang menyaksikan peristiwa ini adalah sebagian besar Eropa (kecuali Portugal dan Spanyol Barat Daya), seperti dilansir Space.com.
Negara-negara Afrika, seperti Aljazair Barat Laut, Tunisia, Libya (kecuali bagian barat daya), Sudan, Ethiopia (kecuali bagian selatan), Somalia (kecuali bagian selatan), Mesir, juga dapat terkena dampaknya.
Juga negara-negara di Timur Tengah, Asia Tengah, Asia Selatan dan Rusia Barat.
Di Amsterdam, gerhana dapat diikuti mulai pukul 23.07. dan akan berakhir pada 13:02.
Sedangkan Berlin dapat disaksikan pada 11.09 dengan puncak pada 12.14 dan berakhir pada 13.19 waktu setempat.
Sedangkan Moskow dimulai pada 12:24 dan berakhir pada 14:51.
Kairo akan dimulai pada pukul 12.00 dengan puncak pada pukul 01.09 dan berakhir pada pukul 14.16 waktu setempat.
Tinggal di
(Tribunnews.com/Tio, Kompas.com/Diva Lufiana Putri)