TRIBUNNEWS.COM – Universitas Indonesia (UI) resmi membekukan gelar dokter Bahlil Lahadalia mulai Selasa, 11 November 2024.
UI akan melakukan audit terhadap pelaksanaan program doktor (S3).
“Universitas Indonesia secara terbuka meminta maaf atas permasalahan terkait BL, mahasiswa program doktor (S3) School of Strategic and Global Studies (SKSG).
“UI mengakui permasalahan ini antara lain disebabkan oleh kekurangan yang dimiliki UI sendiri, dan sedang mengambil langkah-langkah untuk mengatasinya secara teknis dan etika,” kata UI dalam siaran pers yang diperoleh Tribunnews.com, Kamis (14/11). /20224).
UI berjanji akan memberikan sanksi bagi pihak yang melanggar proses doktoral Bahlil.
“Sesuai tugas dan kewajibannya, Dewan Guru Besar (DGB) UI akan melakukan sidang etik terhadap kemungkinan pelanggaran dalam proses pengelolaan mahasiswa program doktor (S3) di SKSG.”
“Langkah ini diambil untuk memastikan studi di UI dilakukan secara profesional dan tanpa konflik kepentingan,” tambah UI.
Selain pemberitaan di atas, berikut fakta pengungkapan Bahlil yang menyebabkan gelar PhD-nya ditangguhkan di UI, dirangkum Tribunnews.com, Kamis: Judul:
Tesis merupakan dokumen ilmiah yang menjadi tugas akhir seorang mahasiswa program doktor (S3) untuk memperoleh gelar doktor.
Disertasi harus disiapkan dan diuji oleh mahasiswa program doktoral, termasuk Bahlil Lahadalia.
Tulisan Bahlil mencakup aspek kebijakan, kelembagaan dan tata kelola dalam pengentasan kemiskinan, pemerataan dan keberlanjutan di Indonesia.
Mengutip teks dari www.ui.ac.id, Bahlil diketahui pernah mengambil program studi doktoral Kajian Strategis Global, Sekolah Kajian Strategis dan Global (SKSG) UI.
Lengkapi koleksi dokumennya dalam waktu kurang dari 2 tahun, tepatnya hanya 1 tahun 8 bulan.
Setelah itu, Bahlil mengikuti percobaan penemuan di gedung Universitas Indonesia, Depok pada Rabu (16/10/2024).
Usai diumumkan wisuda, Bahlil mengaku sangat bersyukur.
“Saya ingin mengucapkan terima kasih dan penghargaan sebesar-besarnya kepada istri saya @srianibhl, anak-anak dan ibu yang selalu menjadi kekuatan dan motivasi saya dalam setiap langkah perjalanan saya.”
“Semoga rekomendasi kebijakan dalam esai ini dapat berkontribusi pada tata kelola nikel yang adil dan berkelanjutan,” tulisnya di Instagram @bahlillahadalia. Nomor pemeriksa
Sama halnya dengan gelar sarjana dan magister, untuk mendapatkan gelar doktor juga harus lulus ujian sebelum penguji.
Ada 9 orang dokter dan profesor yang menguji Bahlil. Mereka adalah:
– Prof. dr. Saya Ketut Surajaya, S.S., M.A. (Presiden pertemuan)
– Prof. dr. Chantavixay, M.Si, M. (Promotor)
– Dr. Teguh Dartanto, S.E., M.E (Ko-Promotor)
– Athor Subroto, Ph.D. (Ko-promotor 🙂
Tes:
– Dr. Margaretha Hanita, S.H., M.Si.
– Dr. A. Hanief Saha Ghafur
– Prof. Didik Junaidi Rachbini, M.Sc., Ph.D.
– Prof. dr. Arif Satria, S.P., M.Si.
– Prof. dr. Jawaban Kosuke Mizuno Bahlil Lihat Foto PhD Bahlil Lahadalia (S3) dari Sekolah Strategi dan Kajian Global (SKSG) Universitas Indonesia (UI) telah ditangguhkan.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengaku belum mengetahui detail isi surat penghentian sementara gelar doktor Universitas Indonesia (UI).
Namun dia menegaskan, sidang sidangnya dipastikan baru akan digelar pada Desember 2024.
Merujuk pada berbagai sumber, judgement merupakan keputusan yang menyatakan mahasiswa tersebut lulus atau tidak, berdasarkan seluruh proses akademik yang telah dilalui sebagai bagian dari evaluasi akhir.
Kata Pak Bahlil usai rapat kerja dengan Panitia XII DPR RI di Gedung Parlemen, Jakarta, Rabu (13/11/2024). ).
“Yang saya maklumi, tidak dikeluarkan, padahal seharusnya wisuda saya bulan Desember. Dan saya dinyatakan wisuda setelah wisuda. Dan wisuda saya bulan Desember,” lanjutnya.
Bahlil juga mengatakan, meski telah menyelesaikan gelar PhD, namun saat ini ia bertanggung jawab untuk merevisi tesisnya.
Lebih jelasnya, Bahlil meminta media dan masyarakat bertanya kepada universitas-universitas di Indonesia. “Kemarin setelah skripsi saya ada perubahan skripsinya. Jadi, setelah perubahan skripsinya dijelaskan secara lengkap. Selebihnya tanyakan saja ke UI,” tutupnya.
(Tribunnews.com/Endra/Bambang Ismoyo)