TRIBUNNEWS.COM, JUMBI – Artis sekaligus DJ Dinar Kandi kembali bermasalah dengan polisi. Kali ini dia diperiksa penyidik Polda Jambi.
Tentang apa ini?
Berikut fakta tes gula dinar yang digelar Rabu 31 2024 di Polda Jambi. Ko Apex meneliti Dinar Chiher selama 6 jam
Dinar Candy diperiksa penyidik Ditreskrimum I Kamneg Polda Jambi karena terkait dengan pria bernama Afandi Susila dari Co Apex.
Belakangan masyarakat mengetahui bahwa Ko Apex adalah simpanan Dinar Kandi. Pernyataan Dinar Kandi soal dukungannya terhadap Ko Apex menjadi sorotan. (Kolase Tribunnews)
Dinar Kandi diperiksa pada Rabu (31/07/2024) atas tuduhan penggelapan dan pemalsuan.
Dinar Candy dianalisis selama 6 jam hingga pukul 11.00-16 WIB.
Dinar Kandi sedang diselidiki atas tuduhan penipuan dan pemalsuan.
Kabid Humas Polda Jambi Amin Nasushn menjelaskan, pemeriksaan dilakukan untuk memenuhi amanah jaksa untuk mengetahui kelengkapan berkas yang diajukan pada tahap pertama.
“Untuk menuntaskan penyidikan secara resmi, penyidik melakukan penyidikan karena salah satu instruksinya adalah memeriksa Dinar Chichen,” kata Amin.
Ia mengaku belum mengetahui hasil pemeriksaan yang dilakukan penyidik Subbag I Kementerian Luar Negeri di Ditreskrimum Polda Jambi.
Ia berkata: “Kami belum mengetahui hasil ujiannya, jadi kami menunggu jawabannya. Menurut kuasa hukumnya, Dinar Chihera pertama kali dipanggil ke Polres Jambi dan Dinar Chihera dicecar 30 pertanyaan usai pemeriksaan di Polda Jambi, Rabu (31/07/2024). (Mimbar Jambi)
Sementara itu, kuasa hukum Dinar Candy, Bagus Rahman mengatakan, ia mendampingi kliennya ke Polda Jambi untuk memenuhi panggilan pengadilan yang dikirimkan penyidik kepada kliennya di hari keberangkatannya.
Dia membantah somasi itu dikeluarkan lebih awal.
Bagus mengatakan, “Kami menegaskan kehadiran klien kami hari ini sesuai dengan somasi yang disampaikan penyidik kepada klien kami. Tidak benar somasi itu dilakukan lebih awal. Itu sebabnya hari ini kami memenuhi panggilan pengadilan pertama.”
Begus mengatakan, ujian Dinar Candy ada sekitar 30 soal.
Menurut kuasa hukumnya, Dinar Kandi menjawab seluruh pertanyaan penyidik.
“Sebelumnya penyidik BAP ditanya sekitar 30 pertanyaan yang kami berikan jawabannya. Kemudian disertakan bukti-bukti yang menyertai keterangan tersebut,” lanjutnya.
Menariknya lagi, kliennya Dinar Candy Co Apex tidak ada kaitannya dengan penangkapan Afandi Susil.
Katanya, “Kami tegaskan klien kami Ibu Dinar tidak terlibat dalam kasus yang sedang diselidiki Bareskrim Polda Jambi. Dinar Candy membeberkan bisnis kekasih Arfandi Susil, Ko Apex, resmi dituduh melakukan penggelapan dan pemalsuan dokumen pengadilan di PT Sinar Bintang Samudra (SBS). (Kolase Tribunnews)
Saat ditanyai, Dinar Kandi mengaku ditanya tentang dirinya, karyawannya, dan kedekatannya dengan bisnis Co Apex.
Dia juga menghancurkan bisnis kekasihnya.
Namun Dinar Kandi tidak menjelaskan secara detail apa itu perusahaan “Co Apex”.
Dia hanya mengetahui bahwa Co Apex bergerak di bisnis tongkang.
“Saya kurang tahu detail perusahaannya, saya tahu dia hanya pengusaha tongkang,” kata Dinar.
Saat Dinar ditanya soal hadiah yang diberikan kepadanya, pertanyaan penyidik tidak terlalu jauh, hanya hubungan dekat saja, dan Co. Apex mengaku menanyakan soal pelapor kasus.
“Mereka juga ditanya apakah mengenal pelapor,” kata Dinar.
Ia mengatakan bisnisnya dan Apex berbeda dengan yang diselidiki Polda Zambia. Perusahaan yang dijalankan Dinar Candy ini merupakan usaha sendiri.
“Ini sebenarnya PT saya sendiri. Dia tidak ada hubungannya dengan itu dan merahasiakannya. Itu idenya Co Apex, tapi itu milik saya,” kata Dinar Kandi. Dinar Kandi lapor ke Komnas Perempuan karena takut. Kekasih artis Dinara Kandi Afandi Susila, Co. Apex ini telah diperiksa penyidik Divisi I Bareskrim Polda Jambi. Penipuan dan pemalsuan dokumen, Rabu (31/07/2024). (Mimbar Jambi)
Dinar Kandi mengaku menderita setelah kekasihnya ditangkap polisi.
Ia bahkan mengaku mendapat beberapa ancaman.
Hal itu diungkapkan Dinar Kandi usai pemeriksaan di Polda Jambi, Rabu (31/7/2024) sore.
Dinar Kandi berkata: “Saya sangat menderita dalam kasus Ko Apex dan menerima banyak ancaman dari kiri dan kanan.”
Menurut dia, ancaman yang masih terjadi hingga saat ini antara lain panggilan telepon dari orang tak dikenal dan kunjungan ke tempat hiburan milik Dinara yang masih diincar oleh orang tak dikenal.
Dalam 3 bulan terakhir, Dinar Chikher mengurangi jumlah undangan media karena terus menerus mengancam dan mengintimidasi.
Dinar menjelaskan, kafenya diserbu orang asing yang memiliki ilmu hitam. Kejadian ini bahkan membuat Dinar Candy menjadi karyawan pemilik.
“Seolah-olah semua karyawan saya kesurupan, dan di rumah saya dipenuhi koreng, semut besar, dan lebam. Saya tidak tahu kenapa ini sangat aneh, saya tidak berusaha mengabaikannya, tapi itu faktanya,” ujarnya. dikatakan. menjelaskan.
Gara-gara kejadian tersebut, Dinar Kandi mengaku akan melaporkan kejadian aneh tersebut ke Komnas Perempuan.
“Saya akan informasikan ke Komnas Perempuan. Ini bukan kasus saya, jadi saya selalu berhubungan,” kata Dinar Kandi. Menyinggung musuh pacarnya, Dinar Kandi angkat bicara soal pernikahan setelah orangtuanya merestui hubungannya dengan Ko Apex. (Kolase Tribunnews)
Soal pemeriksaannya di Polda Jambi, Dinar Kandi meminta pacarnya Ko Apex tidak ikut campur urusan bisnis.
“Kalau musuh Ko Apex, itu bukan reporter. Jadi saya tidak menyalahkan pelapor, kalau ada masalah dengan Ko Apex, selesaikan bersama dia. Jangan serang perempuan,” tambah Dinar.
Dia mengatakan bahwa beberapa orang yang mempunyai masalah dengan Co. Apex, adalah laki-laki.
Makanya yang punya kontak, Dinar, jangan bohong.
Dinar berkata: “Kalau ada acara yang membuatku takut, beritahu Tuan B, kalau kamu punya masalah dengan laki-laki, selesaikan dengan laki-laki, jangan menargetkan perempuan.” Dinar Kandi mengaku dirinya dan Umi Pipik meninggalkan bacaan tersebut untuk mengikuti tes di Polres Jambi.
“Semua yang dilakukan Dinar demi pembacaan, apalagi hari ini Umi Pipik, ketua pembacaan, terpaksa datang ke sini untuk memenuhi panggilan tersebut,” kata Dinar usai diperiksa penyidik. .
(TribunJambi.com/Rifani Halim) (Tribunnews.com/Anita K Wardhani)