Evaluasi HET Minyakita Terus Berjalan, Kemendag Targetkan Rampung Sebelum Oktober, Harga Bakal Naik?

Wartawan Tribunnews.com Endrapta Pramudhiaz melaporkan

BERITA TRIBUN.

Isy Karim, Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan, mengatakan proses evaluasi masih panjang.

Jadi (investigasi). Sudah dimulai, tapi perjalanannya masih panjang, katanya kepada wartawan di Jakarta, Minggu (21/4/2024).

Isy lambat menjelaskan bagaimana proses penyaringan ini berjalan. Namun, dia mengatakan kajian HET Oilita bisa selesai sebelum Oktober 2024.

“Akan selesai sebelum Oktober. Ya kita tunggu saja,” ucapnya.

Isy mengatakan, dalam merevisi HET, pemerintah hendaknya mengikuti ketentuan peraturan yang ada. Dari kelas, hingga harmoni.

Dia mengatakan, proses peninjauan ini dimulai sebelum bulan terakhir Ramadhan.

Isy mengatakan, “Misalnya HET mau berubah, maka akan mengikuti ketentuan dan menulis petunjuk undang-undang dimulai dari penelitian, bukan definisi konsensus. Sebelum terburu-buru, kami masih dalam proses mempersiapkan penelitian” . . .

Selain itu, penilaian harga di luar negeri juga membuka kemungkinan terjadinya perubahan tatanan pasar dalam negeri (DMO).

Isy mengatakan, “Bisa diubah, bisa dipertahankan. Ini antar perusahaan/perusahaan. Sama dengan Permendag 36. Ini tidak hanya dari Kementerian Perdagangan, tapi juga dari instansi lain.”

Sekadar informasi, sistem penilaian HET pertama kali diusulkan oleh Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan.

Sementara itu, Zulkifli mengatakan, harga Minyakita akan direvisi pada Februari karena harga Rp 14.000 per liter sudah ada selama setahun lebih.

“Harganya akan kita kaji bulan depan karena sudah 1,5 tahun. Akhir Februari pasti kita kaji ulang,” katanya usai konferensi pers di kantor Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat. 4/1/2024).

Menurut dia, harga tunai Oilita bisa antara mempertahankan HET Rp 14.000 per liter atau naik.

Entah itu Rp 14 ribu atau diubah menjadi Rp 15 ribu, kata pria yang merupakan Ketua Umum Partai Manda (PAN) itu.

Bersiaplah harga BBM naik hingga Rp 15.000 per liter

Pemerintah akan menaikkan harga produk Minyakita menjadi Rp15.000 dari harga jual maksimal (HET) Rp14.000 per liter.

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengatakan harga Minyakita seharusnya naik seiring dengan perkembangan mata uang negara.

“Tapi (kenaikan harga) kami belum pastikan. Kami harus bertemu dengan Dirut dulu untuk menyetujui Rp 15 ribu.” , pada Kamis (30/11/2023).

Selama melakukan pelatihan dan pertemuan dengan Pusat Pengemasan Ekonomi, Minyakita juga akan menjual ke pelanggan dengan harga Rp 14.000 per liter dan harga Rp 14.500.

Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Isy Karim menambahkan, mengingat berbagai standar yang ada, maka HET produk BBM sebaiknya ditingkatkan.

Dia memastikan, pemerintah akan mengkaji terlebih dahulu rencana ini secara mendalam. Pembelajaran akan dilakukan dengan dampak peningkatan ini.

Menurut dia, saat ini terdapat perbedaan harga di pasaran Minyakita, dimana rata-rata nasional adalah Rp 15.030.

“(Biaya Oilita) Rp 14 ribu, bahkan ada yang Rp 15 ribu karena memungut dari pekerja,” ujarnya.

Kalau Minyakita kami jual lewat HET, kata Isy, tidak masalah. Sebab, Isy mengaku bersimpati kepada para pedagang jika harus mengambil keputusan.

“Di pasar ini masih lumayan kalau tinggi. Kalau kita mau penegakan hukum, sayang sekali,” ujarnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *