Euro-Med: Israel Gunakan 3 Bom Buatan AS Seberat 900 Kg untuk Serang Al-Mawasi, Tewaskan 40 Orang

TRIBUNNEWS.COM – Euro-Mediterania Human Rights Watch mengungkap fakta mengejutkan soal penyerangan Israel di kamp tenda Al Mawasi pada Selasa (9 Oktober 2024).

Pasukan Pertahanan Israel menyerang kamp tenda al-Mawasi dengan bom besar buatan AS, Euromed melaporkan.

“Pasukan Israel menggunakan bom besar yang dipasok oleh AS untuk menyerang zona aman kemanusiaan di Jalur Gaza selatan, mengubur seluruh keluarga,” kata Euromed yang dikutip Anadolu Agency.

Tak hanya menggunakan satu bom, militer Israel rupanya juga menggunakan tiga bom MK-84 yang dijatuhkan jet tempur.

Ketiga bom yang dijatuhkan memiliki berat 2.000 pon atau sekitar 900 kilogram.

Menurut beberapa laporan media, AS mentransfer lebih dari 14.000 bom MK-84 ke Israel pada tahun 2023 dan 2024.

Ketiga bom ini menghempaskan kawasan Mawasi ke dalam kawah yang cukup dalam.

“Bom itu menciptakan lubang sedalam beberapa meter dan mengubur sekitar 20 tenda berisi keluarga di dalamnya,” kata organisasi hak asasi manusia itu dalam sebuah pernyataan.

Akibatnya, seluruh tenda dan masyarakat yang berada di kawasan itu terkubur di bawah tanah.

“Banyak tenda tempat tinggal seluruh keluarga terkubur di bawah pasir,” tambahnya.

Euromed menyatakan, jika komunitas internasional tetap bungkam atas insiden tersebut, hal ini secara efektif akan mencegah Israel menghentikan serangannya ke Gaza.

Mereka menjelaskan: “Keheningan dan ketidakpedulian terhadap pembantaian yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah perang…memalukan dan memberikan lampu hijau kepada Israel untuk melanjutkan pola pembunuhan massal dan penghilangan warga Palestina.”

Euromed menekankan bahwa setiap orang harus berhati-hati terhadap Amerika Serikat.

Pasalnya, Amerika Serikat berada di balik serangan di Gaza karena terus memasok senjata ke Israel.

Dia menambahkan: “AS terlibat dalam kejahatan ini karena mereka memasok senjata pemusnah massal dan bom kepada tentara Israel, meskipun mereka tahu bahwa senjata dan bom tersebut dapat digunakan untuk membunuh ratusan warga sipil kapan saja.”

Sementara itu, dalam serangan Israel di al-Mawasi, 40 orang tewas dan 60 lainnya luka-luka.

Pertahanan Sipil mengatakan bahwa 40 mayat ditemukan dari serangan di wilayah kemanusiaan yang dikenal sebagai Mawasi.

Upaya pencarian dan penyelamatan sedang berlangsung.

“Pejabat kami masih berupaya menemukan 15 orang yang hilang menyusul serangan terhadap tenda pengungsi di Khan Yunis Mawasi,” kata pejabat Pertahanan Sipil Gaza Muhammad Muqair seperti dikutip di surat kabar “The New Arab”.

Juru bicara Pertahanan Sipil Mahmoud Bassel mengatakan dalam pernyataan terpisah bahwa orang-orang yang mencari perlindungan di kamp tersebut tidak diperingatkan akan serangan tersebut.

Bashar mengatakan, tenda-tenda tersebut rusak parah akibat serangan Israel.

“Lebih dari 20 hingga 40 tenda rusak total,” ujarnya.

Tentara Israel mengklaim serangan itu ditujukan kepada militan Hamas di Mawasi.

Israel mengklaim: “Pesawat kami menabrak sejumlah besar pejuang Hamas yang beroperasi di pusat komando dan kendali zona kemanusiaan di Khan Yunis.”

Namun Hamas membantah klaim tersebut.

Hamas mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Selasa bahwa klaim bahwa para pejuangnya hadir di lokasi serangan adalah “kebohongan total”.

Selama perang, Israel berulang kali menuduh Hamas menggunakan warga sipil sebagai tameng manusia, tuduhan yang dibantah oleh kelompok tersebut. Konflik Palestina-Israel

Israel mengabaikan resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan gencatan senjata segera di Gaza.

Sejak 7 Oktober 2023, Israel belum menghentikan serangan brutalnya di Jalur Gaza.

Sejauh ini, 41.100 warga Palestina tewas akibat serangan Israel.

Sementara jumlah warga Palestina yang terluka akibat serangan Israel mencapai 94.800 orang.

Lebih dari sepuluh bulan setelah Israel melancarkan serangannya, sebagian besar wilayah Gaza masih hancur.

(Tribunnews.com/Farrah Putri)

Artikel lain yang berhubungan dengan Al-Mawasi dan Euro-Med

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *