TRIBUNNEWS.COM – Strategi Gareth Southgate di balik kemenangan adu penalti Inggris di perempat final Euro 2024 terungkap.
Inggris yang bermain tanpa gol di waktu normal berhasil mengalahkan Swiss melalui adu penalti untuk melaju ke babak semifinal.
Kemenangan adu penalti Inggris masih mengesankan. Salah satunya mengacu pada hit sheet yang dibawakan kiper Jordan Pickford yang memuat kebiasaan tendangan penalti pesepakbola Swiss.
Kiper Everton Manuel Akanji akhirnya berhasil memblok tembakan tersebut.
Terkait adu penalti, manajer Inggris Gareth Southgate telah menciptakan aturan unik agar sukses dalam adu penalti.
Penalti bagi Southgate tidak seperti lotere sehingga harus dipersiapkan oleh psikolog, analis, dan pelatihan intensif.
Ia yakin akan lebih siap menghadapi tendangan penalti dengan berlatih dari semua sisi. Botol minum ajaib Jordan Pickford yang menyimpan informasi arah tendangan bebas lawan saat melawan Swiss di perempat final Euro 2024 (Twitter/FabrizioRomano).
Selain latihan, Southgate memberlakukan aturan khusus yang berarti pemain Inggris dilarang membahas strategi memenangkan adu penalti.
Menurut The Mirror, Southgate telah mengatakan kepada para pemainnya untuk tidak membahas adu penalti Inggris, meskipun telah melakukan analisis dan pelatihan ekstensif dalam beberapa tahun terakhir.
Bintang Inggris Jordan Pickford, Mark Guehi dan Ezri Konza tidak menjawab pertanyaan seputar adu penalti selama turnamen.
Sejak 2016, di bawah asuhan Gareth Southgate, Inggris telah memenangkan tiga dari empat adu penalti di turnamen besar.
Southgate pun melontarkan komentar pedas soal metode hukuman mantan timnya setelah sang analis membeberkan beberapa rahasia negara dalam buku barunya.
Mantan pakar penalti Chris Markham merinci bagaimana bekerja dengan Southgate telah memengaruhi mentalitas penalti Inggris.
Markham, yang sekarang menjadi direktur olahraga di Bolton Wanderers, merupakan bagian integral dari proses tersebut.
“Saya rasa setiap dari lima manajer Inggris terakhir hingga Gareth Southgate, kecuali Sam Allardyce, pernah mengatakan bahwa adu penalti adalah lotere, bahwa semua penalti hanyalah kebetulan atau mereka tidak bisa melakukan hal seperti itu. latihan. tekanan”.
“Secara psikologis, membicarakan lotere menghancurkan rasa kepemilikan para pemain. Dan itu adalah sesuatu yang harus saya berikan kembali kepada mereka.”
“Untuk mengatur tidak hanya pengambilan gambar itu sendiri, tapi keseluruhan prosesnya. Pada awalnya ini tentang kontrol yang dirasakan. Bagaimana kita bisa meningkatkan tingkat kontrol yang dirasakan pemain, staf, dan lainnya?”
“Untungnya, Gareth dan stafnya sangat berpikiran terbuka dan menghargai pekerjaan yang berkualitas. Namun mereka tidak menerima omong kosong, jadi kami tahu standarnya harus sangat tinggi.”
“Kalau soal langkah, sudut, kecepatan, Anda tahu segalanya mulai dari teknik pernapasan, area membidik yang optimal, penjaga gawang, masker, dan kacamata,” kata Markham seperti dikutip Mirror.
FA menyatakan ketidaksenangannya atas klaim Chris Markham yang diyakini mengungkap misteri adu penalti Inggris.
Inggris sekarang menantikan pertandingan penting berikutnya melawan juara bertahan Belanda di semifinal.
Ini adalah semifinal Euro kedua berturut-turut bagi Inggris.
Menarik ditunggu apakah laga berakhir adu penalti atau waktu normal.
Laga Belanda vs Inggris akan dimainkan di Signal Iduna Park pada Kamis (11/07/2024) pukul 02:00 WIB.
(Tribunnews.com/Tio)