Euforia Pesta Spanyol Juara Euro 2024 Dirusak Presiden Federasi Sendiri

TRIBUNNEWS.COM – Kemeriahan perayaan kemenangan Spanyol usai menjuarai Euro 2024 dirusak oleh presiden federasi sendiri, Pedro Rocha.

Pedro Rocha berseri-seri bangga usai menyaksikan Spanyol mengalahkan Inggris di final Euro 2024, Minggu (15/7/) malam waktu setempat.

Namun tak lama lagi ia akan dicopot dari jabatan Presiden Federasi Sepak Bola Spanyol.

Presiden Federasi Sepak Bola Spanyol (RFEF) Pedro Rocha telah diskors selama dua tahun oleh Pengadilan Olahraga Administratif Spanyol (TAD), lapor Mundo Deportivo.

Pedro Rocha dituduh melakukan pelanggaran serius. TAD membuka penyelidikan terhadap manajemen Rocha dan RFEF karena penyalahgunaan wewenang.

Rocha mengambil alih jabatan presiden sementara setelah pendahulunya Luis Rubiales mengundurkan diri pada bulan September.

Luis Rubiales sebelumnya terlibat kasus pelecehan setelah mencium Jenny Hermoso tanpa persetujuannya menyusul kemenangan Spanyol melawan Inggris di final Piala Dunia Wanita pada Agustus lalu.

Sebagai Ketua Komite Manajemen RFEF, satu-satunya peran resmi Rocha adalah mengadakan pemilihan umum untuk memilih Presiden baru.

Namun, selama masa jabatannya, Rocha mengambil keputusan di luar kewenangannya, termasuk pemecatan anggota senior RFEF dan Sekretaris Jenderal Andreu Camps.

Rocha, yang ditunjuk sebagai presiden RFEF pada 26 April, telah didenda €33.000 (Rp 581 juta) untuk dua pelanggaran lainnya.

Berita tersebut mengejutkan sepak bola Spanyol karena terjadi hanya dua hari setelah Spanyol mengalahkan Inggris 2-1 di final Kejuaraan Eropa di Berlin.

Rocha akan dicopot dari jabatan presiden. Berdasarkan Pasal 17 Dekrit Kerajaan yang mengatur proses pemilihan di Konfederasi Olahraga Spanyol, kemungkinan besar ia akan digantikan oleh wakil presiden federasi saat ini, María Ángeles García Chávez.

Namun tidak menutup kemungkinan juga akan digelar pemilihan presiden untuk mencari penggantinya.

Namun, masih harus dilihat kapan sanksi tersebut akan berlaku bagi Pedro Rocha karena Rocha akan mengajukan banding dan meminta tindakan pencegahan agar dia dapat diskors.

Keputusan TAD bukan berada di tangan pengadilan, melainkan di tangan federasi olahraga yang bersangkutan. 

Jika perlindungan yang diminta oleh Rocha dikabulkan, diskualifikasi akan ditangguhkan hingga diselesaikan oleh sistem hukum normal. Dan ini bisa berlangsung selama satu tahun.

Jika pengadilan litigasi menolak banding Pedro Rocha, RFEF akan segera menolaknya.

(Tribunnews.com/Tio)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *