Estafet Kepemimpinan APBI-ICMA, Pandu Sjahrir Soroti Dinamika dan Tantangan Industri Batu Bara

Laporan reporter Tribunnews Sino Tri Solistiono

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Priyadi saat ini menjabat sebagai Ketua Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI-ICMA) periode 2024-2027. Priyadi saat ini menjabat sebagai CEO PT Adaro Indonesia.

Sebelum Priadi dilantik, Pando Patria Sgarer telah memimpin APBI-ICMA selama hampir satu dekade sejak pertama kali terpilih pada tahun 2015.

Bandu, dalam pidatonya di Sidang Umum APBI-ICMA, menyoroti berbagai tantangan yang dihadapi industri pertambangan batubara selama tiga masa kepemimpinannya selama satu dekade terakhir.

Ia menyoroti isu-isu utama seperti kewajiban pasokan batu bara dalam negeri (DMO) dan penetapan harga batu bara untuk sektor ketenagalistrikan.

“APBI-ICMA bekerja keras menerima berbagai keluhan dan pendapat anggota serta berkomunikasi dengan pemerintah untuk mencari solusi terbaik atas segala tantangan yang dihadapi dengan tetap mengedepankan kebutuhan nasional dan sosial,” kata Bandu, yang menulis pada Kamis. (5 Februari 2024).

Ia menekankan pentingnya peraturan perundang-undangan dalam membimbing industri, terutama sejak diundangkannya Undang-Undang Nomor 10 tentang Peraturan Perindustrian pada tahun 2018. UU Minerba Nomor (3) Tahun 2020 banyak mengalihkan kewenangan pemerintah daerah kepada pemerintah pusat

“Pergeseran ini tidak hanya berdampak pada pertumbuhan keanggotaan asosiasi, namun juga membawa dinamika peraturan baru dalam industri,” jelasnya.

Pandu mengatakan, selama menjabat, APBI-ICMA menangani berbagai permasalahan antara lain pemenuhan kebutuhan batu bara dalam negeri, royalti, harga batu bara acuan, pemanfaatan kapal dan kewajiban asuransi nasional, penerimaan devisa ekspor, serta masalah transshipment kapal kargo di Muara Berau. Pemrosesan AMDAL dan lainnya.

“Peran asosiasi tidak hanya sebatas penyelesaian masalah, tetapi juga melakukan kegiatan pertukaran pengetahuan dan mengembangkan pedoman untuk kepentingan umum,” jelasnya.

Lebih jauh lagi, Bandu mengungkapkan bahwa penerapan lingkungan, sosial dan tata kelola (ESG) tidak bisa lagi dipisahkan dari dunia usaha, khususnya pertambangan batu bara.

Visi dan misi yang selaras adalah menerapkan tata kelola pertambangan yang baik dan berkelanjutan serta mengedepankan aspek lingkungan dan sosial, sebuah komitmen yang harus dipenuhi oleh seluruh anggota.

“Yang juga penting saat ini adalah bagaimana asosiasi ini berperan dalam mendukung misi pemerintah Indonesia di era transisi energi dan berupaya mencapai tujuan net-zero emisi pada tahun 2060. Transisi energi bukan lagi sekedar pembicaraan melainkan tindakan nyata. “Segera hadir,” katanya.

Pandu berharap kedepannya kepengurusan APBI-ICMA lebih efektif dalam menyelesaikan permasalahan-permasalahan penting yang muncul dan menjadi wadah komunikasi antar anggota. Tidak hanya pengurus, partisipasi dan masukan anggota juga menjadi kunci keberhasilan asosiasi.

“Saya sangat bersyukur dan berterima kasih kepada seluruh pengurus APBI 2015-2018, 2018-2021 dan 2021-2024 atas bantuannya dalam berjalannya organisasi dan tentunya kepada seluruh anggota yang selalu mendukung APBI-ICMA,” ujarnya. menjelaskan jalan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *