Reporter Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti melaporkan
TRIBUNNEWS.COM, ANKARA – Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, mengatakan Israel akan mengincar negaranya jika berhasil mengalahkan militan Hamas Palestina di medan perang Gaza.
“Negara jahat ini akan menyerang Turki setelah masalah Palestina selesai,” kata Erdogan kepada anggota parlemen Ankara, dikutip The Times Of Israel.
“Oleh karena itu, jangan berpikir bahwa Israel akan berhenti di Gaza. Jika tidak berhenti, negara jahat dan teroris ini cepat atau lambat akan melirik Anatolia (Turki). “Kami akan terus mendukung Hamas yang memperjuangkan kebebasan umat manusia.” negaranya sendiri. untuk berperang dan membela Anatolia,” tambah Erdogan.
Pernyataan tersebut dilontarkan Erdogan, setelah beberapa bulan lalu Turki menjadi salah satu negara terkuat yang menyerukan gencatan senjata, Erdogan terus membantah bahwa Hamas tergolong organisasi teroris dan menyebutnya sebagai pejuang kemerdekaan.
Sebagai wujud dukungan terhadap para pejuang Hamas, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan memberikan kesempatan melahirkan kesehatan dan pengobatan di rumah sakit Turki kepada 1.000 anggota kelompok pejuang Hamas yang terluka akibat perang. .
“1.000 anggota kelompok militan Palestina Hamas dirawat di rumah sakit di seluruh Turki, saya tekankan bahwa Hamas adalah organisasi oposisi, bukan teroris,” kata Erdogan.
Meski Turki tidak akan menjadi sasaran serangan Israel berikutnya, namun demi menjaga negaranya agar tidak menjadi sasaran Israel, Turki kini mulai berhati-hati. Tidak berhenti sampai disitu saja melemahkan seruan Israel, pemerintah Turki kini mulai menerapkan embargo atau sanksi untuk mempengaruhi bisnis Israel.
Turki baru-baru ini mengumumkan bahwa mereka telah menghapus Israel dari daftar ekspornya, sebuah langkah yang dapat membuat bisnis lokal enggan menjualnya.
Pada bulan Januari, Ankara juga berhenti mendukung perusahaan yang mengekspor ke Israel dan tidak akan mendukung atau mendukung bisnis dengan negara Yahudi tersebut. Akibat kebijakan tersebut, Israel disebut kehilangan 2,1 persen nilai ekspor Turki atau US$5,42 miliar per tahun.
“Turki memutuskan untuk membatasi ekspor produk aluminium dan baja, cat, kabel listrik, bahan konstruksi, minyak, dan barang lainnya ke Israel,” ujar Kementerian Perdagangan Turki (Kemendag), seperti dilansir Anadolu.
“Resolusi ini akan tetap berlaku sampai Israel, sesuai dengan kewajibannya berdasarkan hukum internasional, menyatakan diakhirinya pertempuran di Gaza dan mempercepat aliran bantuan penuh dan tidak terputus ke Jalur Gaza,” tambahnya.