Erdogan Desak Liga Arab Terapkan Embargo Senjata Terhadap Israel di Tengah Konflik Gaza

Erdogan mendesak Liga Arab untuk memberlakukan embargo senjata terhadap Israel dalam konflik Gaza

TRIBUNNEWS.COM- Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan meminta Liga Arab untuk memberlakukan embargo senjata terhadap Israel dan mengintensifkan upaya diplomatik untuk menyelesaikan konflik Israel-Palestina. 

Berbicara pada pertemuan darurat di Ankara, Erdogan mendesak para pemimpin Arab untuk mengambil tindakan segera dan tegas dalam menanggapi meningkatnya kekerasan di Gaza baru-baru ini.

Dalam pidatonya, Erdogan mengutuk operasi militer Israel di Gaza yang mengakibatkan ratusan warga sipil tewas dan kerusakan infrastruktur yang luas. 

Dia menggambarkan tindakan Israel sebagai “terorisme negara” dan menuduh komunitas internasional gagal meminta pertanggungjawaban Israel. “Kita tidak bisa tinggal diam menghadapi kebrutalan seperti ini. Adalah tugas kita untuk melindungi rakyat Gaza dan menegakkan keadilan,” kata Erdogan.

 

 

 

Presiden Turki juga menekankan perlunya Liga Arab menunjukkan solidaritas terhadap masalah Palestina dengan mengakhiri pasokan senjata ke Israel. 

“Satu-satunya cara untuk memberikan tekanan terhadap Israel adalah respons Arab yang kuat dan bersatu. Saya menyerukan Liga Arab untuk segera memberlakukan embargo senjata terhadap Israel. Ini bukan hanya masalah Palestina; ini adalah masalah kemanusiaan,” katanya.

Seruan Erdogan muncul di tengah meningkatnya ketegangan di Timur Tengah ketika serangan udara dan operasi darat Israel di Gaza telah memicu kemarahan internasional. 

Pemimpin Turki ini telah menjadi kritikus vokal terhadap kebijakan Israel, khususnya yang berkaitan dengan wilayah Palestina. Dia menegaskan kembali komitmen Turkiev untuk mendukung Palestina, termasuk bantuan kemanusiaan dan dukungan diplomatik.

Para pemimpin Liga Arab belum secara resmi menanggapi seruan Erdogan untuk melakukan embargo senjata, namun usulan tersebut diperkirakan akan mendominasi diskusi regional. 

Seruan Erdogan mencerminkan meningkatnya rasa frustrasi di antara negara-negara mayoritas Muslim, yang menuntut tindakan lebih keras dari pemerintah Arab dalam menanggapi operasi militer Israel.

Hubungan antara Israel dan Turki juga tegang akibat konflik yang sedang berlangsung, dimana Ankara mengambil peran lebih aktif dalam perjuangan hak-hak Palestina di panggung dunia. 

Pengamat diplomatik mencatat bahwa langkah terbaru Erdogan dapat semakin meningkatkan ketegangan antara Turki dan Israel, sehingga mempengaruhi stabilitas regional.

Presiden Turki membuka pidatonya dengan menyerukan perundingan damai segera dan mendesak komunitas internasional, termasuk PBB, untuk turun tangan menghentikan kekerasan. 

“Harus ada gencatan senjata dan pertanggungjawaban atas kekejaman ini. Sekaranglah waktunya untuk bertindak,” tutup Erdogan.

Ketika situasi di Gaza terus meningkat, seruan Erdogan untuk melakukan embargo senjata diperkirakan akan meningkatkan tekanan pada para pemimpin Arab untuk mengambil sikap lebih tegas terhadap konflik tersebut, sementara masa depan diplomasi regional berada dalam ketidakpastian.

 

Sumber: Monitor Timur Tengah

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *